Bisnis.com, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM di Sulawesi Selatan (Sulsel) per Januari 2025 sebesar Rp61,13 triliun, hanya naik tipis 1,95% year on year (YoY).
Angka ini melanjutkan tren pertumbuhan yang moderat sejak tahun sebelumnya. Pada posisi Desember 2024, penyaluran kredit di sektor ini juga hanya tumbuh 1,98% YoY.
Kondisi tersebut sejalan dengan makin berkurangnya cakupan penyaluran kredit oleh bank umum yang diarahkan ke pelaku UMKM. Berdasarkan catatan OJK, pada 2022 share kredit UMKM masih di angka 40,31% dari total penyaluran kredit. Pada 2024 angkanya berkurang menjadi 38,19% dan per Januari 2025 sebesar 38,04%.
Jumlah debitur juga makin berkurang. Pada 2022 tercatat ada 943.207 debitur yang mendapatkan pembiayaan ini. Pada akhir 2024 jumlahnya hanya sebanyak 910.178 debitur dan per Januari 2025 berkurang lagi menjadi hanya 908.626 debitur.
Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Moch. Muchlasin merinci kredit UMKM di Sulsel paling banyak diberikan untuk pelaku usaha mikro dengan realisasi sebesar Rp34,04 triliun per Januari 2025, tumbuh 2,89% yoy. Namun jumlah debiturnya berkurang 2,36% menjadi hanya 849.033 debitur penerima.
"Penyaluran kredit UMKM di Sulsel didominasi oleh kredit usaha mikro sebesar Rp34,04 triliun dengan share sebesar 55,69% dari total kredit UMKM," ungkapnya, dikutip Selasa (8/4/2025).
Baca Juga
Pelaku usaha kecil mendapat jatah penyaluran terbesar kedua sebesar Rp17,56 triliun, tumbuh 0,73% yoy. Debiturnya sebanyak 55.035 debitur, bertambah 6% dibandingkan posisi Januari 2024.
Selanjutnya yang menerima paling sedikit adalah pelaku usaha menengah dengan realisasi Rp9,53 triliun, tumbuh 0,87% yoy. Debiturnya berkurang 2,44% menjadi hanya 4.558 debitur saja.