Bisnis.com, JAKARTA - Gempa bumi Poso, Sulawasi Tengah berkekuatan magnitudo 6,0 telah menyebabkan luka-luka pada 32 orang hingga pukul 12.00 WIB siang.
Dikuti dari situs BNPB, Minggu (17/8/2025), sebanyak 16 orang telah dirujuk ke RSUD Poso termasuk dua orang dalam kondisi kritis, enam orang dirawat di Puskesmas Tokorondo, serta sepuluh orang lainnya mengalami luka ringan.
Hingga saat ini, BNPB belum mendapatkan laporan adanya korban meninggal dunia. Peristiwa gempa bumi Poso ini terjadi bertepatan saat Hari Kemerdekaan Indonesia, HUT ke-80 RI, pada 17 Agustus 2025.
Sementara itu, kerusakan bangunan yang terdata meliputi 4 unit rumah rusak berat, 33 unit rumah rusak ringan, satu unit gedung SDN 1 Tangkura rusak, termasuk tiga unit fasilitas ibadah yaitu Gereja Jemaat Elim Desa Masani, Gereja Gloria, dan GPDL Mahnaim.
BPBD Kabupaten Poso bersama aparat setempat masih melakukan pendataan dan assessment di desa-desa terdampak, antara lain Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, Lape, dan Bega.
Hingga siang ini, kebutuhan mendesak yang dilaporkan antara lain tenda, terpal, lampu taktis, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, serta kendaraan operasional untuk mendukung penanganan darurat.
Atas perintah Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., BNPB hari ini mengirimkan tim dari Direktorat Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD), Kedeputian Bidang Penanganan Darurat untuk memberikan dukungan mulai dari pendampingan, monitoring, kaji cepat, manajemen posko darurat, data informasi dan segala sesuatu yang berkaitan dengan tanggap darurat.
"BNPB juga terus berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk mempercepat penanganan darurat, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pengungsi dan pemulihan kondisi masyarakat," dikutip dari siaran pers, Minggu (17/8/2025).
Terkait gempa Poso, BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, waspada terhadap potensi gempa susulan, serta mengikuti informasi resmi dari BMKG, BPBD, dan BNPB.