Pembukaan Akses Wilayah Terisolir di Selayar Dianggarkan Rp20 Miliar

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melanjutkan pembangunan jalan ruas Tanabau - Ngapaloka - Patumbukkang di Kabupaten Kepulauan Selayar untuk pengerjaan tahun ini dengan menggelontorkan anggaran senilai Rp20 miliar. 

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, pembangunan ruas ini akan membuka akses beberapa wilayah terisolir di sekitar lokasi, sekaligus menghubungkan objek wisata Dermaga Pattumbukang dengan ruas lingkar nasional ke kota Benteng.

Pembangunannya saat ini telah dimulai dari tahapan pekerjaan galian untuk pembukaan lahan dengan fokus penanganan terhadap jalan dan jembatan di ruas tersebut, mengingat kondisi jalan saat ini dalam kondisi rusak parah.

"Kami terus berusaha untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Baik itu melakukan pembangunan jalan, rekonstruksi jalan, rehabilitasi jalan, pembangunan jembatan, dan rehabilitasi jalan, termasuk apa yang kami lakukan di Selayar ini," ungkapnya di Makassar, Senin (24/7/2023).

Andi Sudirman menambahkan jika pembangunan penanganan ruas jalan ini lakukan secara bertahap. Sebelumnya pada 2021 lalu, telah dilakukan penanganan senilai Rp12,7 miliar untuk menangani jalan sepanjang 3 kilometer. Serta di tahun sebelumnya telah ditangani senilai Rp18,5 miliar untuk menangani sepanjang 3,5 kilometer.

"Insya Allah, dengan penanganan jalan ini dapat menunjang kelancaran transportasi, memudahkan mobilitas masyarakat dan akan menjadi pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat,” jelasnya.

Selain ruas di Kabupaten Kepulauan Selayar, Pemprov Sulsel juga akan membangun dan memperbaiki Jalan Poros Pangkajene yang menghubungkan Kabupaten Sidrap-Soppeng. 

Kabid Pembangunan dan Preservasi Jalan, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (DMBK) Provinsi Sulsel Irawan Dermayasamin Ibrahim mengatakan pembangunan dilakukan menyusul banyaknya keluhan warga atas kerusakan jalan poros provinsi tersebut, khususnya Tanete dan Allakuang Sidrap.

Pihak DMBK ditambahkannya, sebenarnya telah merencanakan pembangunan dan perbaikan jalan poros tersebut sejak 2021 dan mulai dikerja 2022. Namun karena ada kendala dengan pihak yang mengerjakan proyek sehingga paket tersebut putus kontrak pada 2022 lalu.

Namun saat ini proyek tersebut akan segera dilanjutkan dan sudah terkontrak pada awal Juli 2023. Saat ini sedang dilakukan mobilisasi alat dan bahan yang dibutuhkan saat pengerjaan. “Nah untuk kelanjutan tahun ini, sudah terkontrak awal Juli dan segera dikerjakan. Sekali lagi segera dikerjakan,” terang Irawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel