Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar enggan mengambil risiko untuk membuka sekolah dan melakukan belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19. Walau sejumlah daerah telah melakukan hal tersebut.
Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin mengatakan jika sekolah dibuka secara terburu-buru bisa jasa berdampak buruk. Salah satunya adalah klaster baru bisa muncul ketika aktivitas belajar mengajar dilakukan.
"Harus lebih waspada lagi. Karena kita bayangkan kalau sekolah itu kita buka secara terburu-buru itu luar biasa pengaruhnya untuk anak-anak kita," ujar Pj Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin, Jumat (20/12020).
Lebih lanjut Rudy menjelaskan, pihaknya kini masih mengkaji dan pertimbangan untuk mengatur proses belajar mengajar secara tatap muka. Pertimbangan kasus Covid-19 juga menjadi perkembangan khusunya terkait kesiapan sekolah.
Selain itu, koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Pusat terus dilakukan. Sehingga, pihak Pemkot Makassar tak bisa memutuskan secara sepihak walau diketahui Dinas Pendidikan Makassar telah mengumumkan bakal membuka sekolah tatap muka yang dimulai di daerah zona hijau.
"Kita tidak bisa putuskan secara sepihak. Apalagi provinsi masih memperpanjang sekolah daring baik tingkat universitas dan tingkat bawah," pungkas Rudy Djamaluddin.