PLN dan Rappo Indonesia Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Bernilai

PLN UID Sulselrabar gandeng Rappo Indonesia olah 1,36 ton sampah plastik jadi produk bernilai, ciptakan lapangan kerja & dukung ekonomi pesisir
Masyarakat di Untia, Kota Makassar tengah melakukan pengelolaan sampah plastik menjadi barang berguna dan bernilai
Masyarakat di Untia, Kota Makassar tengah melakukan pengelolaan sampah plastik menjadi barang berguna dan bernilai
Ringkasan Berita
  • PLN UID Sulselrabar bekerja sama dengan Rappo Indonesia untuk mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai guna melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
  • Program ini telah menciptakan peluang kerja baru bagi sekitar 150 masyarakat dan menghasilkan produk furnitur daur ulang yang meningkatkan ekonomi lokal.
  • Kerja sama ini mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan mempromosikan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta memberdayakan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, MAKASSAR - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Kali ini, PLN UID Sulselrabar bekerja sama dengan Rappo Indonesia, sebuah usaha sosial yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, untuk mengurangi sampah plastik dan mengolahnya menjadi barang bernilai guna.

Rappo Indonesia sendiri dikenal sebagai inisiator pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular dengan memanfaatkan teknologi dan pemberdayaan komunitas. Founder Rappo Indonesia, Akmal, menegaskan bahwa kerja sama ini akan menciptakan dampak positif ganda, khususnya di wilayah pesisir.

Dengan rumah produksi yang terletak di Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, program ini diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah plastik, menciptakan produk bernilai ekonomi yang bisa dipasarkan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah serta mendaur ulang sampah.

Akmal mencatat, sejak program TJSL PLN terkait pemberdayaan masyarakat untuk pengolahan sampah berjalan, telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan dengan menciptakan peluang kerja baru bagi sekitar 150 masyarakat, serta penghasilan tambahan bagi masyarakat pesisir melalui produksi furnitur daur ulang.

PLN dan Rappo Indonesia Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Bernilai

Masyarakat pesisir di Untia, Makassar turut terlibat dalam program TJSL PT PLN (Persero) untuk mengolah sampah plastik menjadi barang bernilai. Melalui program ini, PLN optimis mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar

“Program ini membuka peluang masyarakat untuk memperoleh lapangan kerja sekaligus mendukung perekonomian lokal. Rappo berhasil menciptakan kesempatan kerja dengan merekrut dua mitra pengrajin dan empat mitra pengolah plastik, serta menjalin kemitraan dengan dua tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R), satu bank sampah, empat pengepul, dan berbagai Waste Collecting Event untuk pengumpulan bahan baku. Hingga kini, Rappo telah mengelola 1,36 ton sampah menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis tinggi," ujar Akmal.

Ia menambahkan, dengan memanfaatkan potensi daur ulang sampah plastik, program ini mendukung terciptanya industri kecil yang berbasis pada produk ramah lingkungan.

Pada kesempatan yang berbeda, General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung keberlanjutan lingkungan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Ia menambahkan, tujuan ini bertujuan untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pekerjaan penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua.

"Kami percaya bahwa keberlanjutan lingkungan adalah bagian penting dari layanan energi yang bersih dan berkeadilan. Melalui kolaborasi dengan Rappo Indonesia, PLN ingin menghadirkan solusi konkret untuk mengurangi sampah plastik sekaligus memberdayakan masyarakat," kata Edyansyah.

Edyansyah memaparkan, selain berfokus pada aspek lingkungan, program TJSL ini juga diarahkan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal. Melalui pelatihan dan pendampingan, masyarakat diharapkan mampu mengelola sampah secara mandiri dan menjadikannya sebagai peluang usaha baru.

Kerja sama PLN UID Sulselrabar dengan Rappo Indonesia merupakan bukti nyata bahwa transisi energi bersih harus berjalan beriringan dengan transisi hijau dalam pengelolaan lingkungan. Dengan langkah ini, PLN tidak hanya menghadirkan listrik andal bagi masyarakat, tetapi juga solusi inovatif dalam menjaga bumi tetap lestari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto