Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Sulampua Gandeng Bank Sulselbar Bentuk Program Lawan Rentenir

Program ini dihadirkan dengan skema kredit pencairan cepat dan biaya bunga rendah.
Kepala OJK Sulawesi, Maluku, dan Papua, Nurdin Subandi (kiri) dan Plt Dirut Bank Sulselbar Irmayanti Sultan berbicara pada pertemuan bulanan kinerja keuangan perbankan di Makassar, Sulawesi Selatn, Jumat (9/10). Aset perbankan di Sulsel pada posisi Agustus 2020 mengalami pertumbuhan 0,64% (yoy) menjadi Rp151,30 triliun./Bisnis-Andini Ristyaningrum
Kepala OJK Sulawesi, Maluku, dan Papua, Nurdin Subandi (kiri) dan Plt Dirut Bank Sulselbar Irmayanti Sultan berbicara pada pertemuan bulanan kinerja keuangan perbankan di Makassar, Sulawesi Selatn, Jumat (9/10). Aset perbankan di Sulsel pada posisi Agustus 2020 mengalami pertumbuhan 0,64% (yoy) menjadi Rp151,30 triliun./Bisnis-Andini Ristyaningrum

Bisnis.com, MAKASSAR - Sebagai upaya membebaskan masyarakat dari bunga kredit yang tinggi dari rentenir, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulampua menghadirkan program pembiayaan melawan rentenir.

Phinisi atau Program Hapus Ikatan ke Rentenir menjadi program terbaru OJK dengan menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Sulselbar. Kepala OJK Sulampua Mohamad Nurdin Subandi mengungkapkan program ini dihadirkan dengan skema kredit pencairan cepat dan biaya bunga rendah.

"Dengan skema tersebut, kami harap ke depan program ini bisa menyaingi penetrasi pinjaman dana rentenir yang dikenal dengan kecepatan pencairannya. Tapi bunganya juga tinggi," ungkap Nurdin usai membuka acara Bulan Inklusi Keuangan, Senin (26/10/2020).

Subandi mengatakan, sebagai bank milik pemerintah Bank Sulselbar akan menjalankan pertama kali program melawan rentenir ini. Kendati demikian, ke depan diharapkan tak hanya Bank Sulselbar saja program ini. Tetapi seluruh perbankan agar program awan rentenir tersebut bisa menjangkau jaringan yang lebih luas.

"Sehingga manfaat program ini bisa dirasakan oleh lebih banyak masyarakat," katanya.

Kepala Biro Pembangunan dan Administrasi Pembangunan Provinsi Sulsel Since Erna Lamba menyatakan pihaknya menyambut baik kehadiran program ini. Apalagi dengan tujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan kesejahteraan masyarakat. Utamanya di tingkat petani dan nelayan.

Since juga menjelaskan, kehadiran Phinisi diharap bisa membuat masyarakat untuk memanfaatkan jasa perbankan. Sejauh ini menurut Since, kehadiran rentenir terlalu membebani masyarakat dalam proses peminjaman dana.

"Jadi kan banyak rentenir itu, bunganya tinggi. Itu kan menyusahkan, dari sisi bunga, khususnya bagi petani dan nelayan," kata Since.

Selanjutnya, Pemprov Sulsel akan membuatkan payung hukum agar program lawan rentenir tersebut bisa berjalan maksimal. Termasuk membuat regulasi dalam menggandeng perbankan konvensional lainnya dalam menjalankan program tersebut. (k36) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler