Bisnis.com, MAKASSAR - Keterbatasan pasar untuk penyerapan produk masih menjadi kendala bagi pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Palu Sulteng.
Wakil Ketua Bidang Koperasi dan UMKM Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Palu M Rizky Hidayatullah menyampaikan bahwa UMKM menjadi salah satu komponen yang terdampak pandemi covid-19 dan saat ini membutuhkan bantuan dari pemerintah dalam hal penyediaan pasar agar usahanya bisa bangkit kembali.
“Saat pandemi Covid-19, industri rumahan benar-benar mengalami tekanan, dibuktikan dengan angka penjualan hanya berkisar 60 persen,” ujar M. Rizky dikutip dari Antara, Minggu (11/10/2020).
Pada satu sisi, kata dia, tidak semua home industry dan UMKM memiliki kecukupan modal untuk bertahan di tengah adanya pandemi Covid-19.
"Hal ini yang kemudian membuat banyak home industry dan UMKM yang gulung tikar, imbas dari pandemi COVID-19," katanya pula.
Kondisi pandemi COVID-19, sebut dia, mendorong industri rumahan dan UMKM mencoba untuk mencari pinjaman modal, demi bisa bertahan di situasi itu.
Baca Juga
"Seperti industri rumahan kerajinan tangan dan makanan olahan, ini mereka juga ikut terdampak dan sulit mencari pasar," ujarnya lagi.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah membangkitkan industri rumahan dan UMKM lewat BLT. Namun, upaya itu belum memberikan dampak signifikan terhadap kebangkitan UMKM dan home industry. "Sebab yang dibutuhkan adalah pasar," ujarnya lagi.
Rizky juga mendukung upaya Pemkot Palu dalam hal memberikan bantuan peralatan kepada industri rumahan dan UMKM, untuk menjalankan usahanya di tengah pandemi COVID-19.