Bisnis.com, MAKASSAR – Bank Indonesia mencatat jumlah transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Sulawesi Selatan/Sulsel mencapai 50,4 juta kali per Mei 2025. Jumlah itu melesat 112% jika dibandingkan posisi Mei 2024.
Pertumbuhan itu sejalan dengan semakin banyaknya pengguna QRIS yang telah mencapai 1,25 juta orang hingga Mei 2025. Dari jumlah tersebut, 75% di antaranya merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan bahwa merchant QRIS di Sulsel juga mencapai 1,2 juta atau menjadi provinsi dengan jumlah terbanyak ke-7 di Indonesia.
"Realisasi ini dibarengi dengan pertumbuhan nominal transaksinya yang mencapai 96% dibandingkan 2024," katanya pada peluncuran QRIS Tap di Makassar, Minggu (29/6/2025).
Bank Indonesia, dikatakan Rizki, terus berusaha mendorong adopsi pembayaran digital dengan memperluas jangkauan QRIS ke berbagai daerah yang ada di Sulsel. Ini dibarengi dengan upaya mempermudah penggunaan bagi konsumen dan merchant.
Upaya tersebut sebagai salah satu pemicu pertumbuhan volume transaksi dan pengguna QRIS di Sulawesi Selatan.
Baca Juga
Rizki menambahkan, per Mei 2025, pengguna QRIS secara nasional telah mencapai 56,8 juta orang dengan merchant sebanyak 38,6 juta.
Volume transaksi naik 161% dan nominalnya tumbuh 138% jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya.
Fitur QRIS terus dikembangkan mulai dari QRIS Merchant Presented Mode (MPM), QRIS Customer Presented Mode (CPM), QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM), QRIS Tuntas yang bisa melakukan penarikan, transfer dan setor tunai, hingga QRIS antarnegara.
Saat ini, QRIS telah bisa digunakan di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Sedangkan Jepang dan China masih dalam tahap penjajakan.
"Jadi kalau ingin melancong ke negara-negara tersebut tidak perlu menukar uang rupiah. Cukup bawa ponsel dan scan QRIS di sana," jelas Rizki.