Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

QRIS Tap Resmi di Makassar, Dorong Transformasi Pembayaran Digital Kawasan Timur

Bank Indonesia luncurkan QRIS Tap di Makassar, mempercepat transaksi dan dorong digitalisasi pembayaran di wilayah timur Indonesia.
Kepala KPwBI Provinsi Sulsel Rizki Ernadi Wimanda (kedua kiri) bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (kedua kanan) meluncurkan QRIS Tap di Kota Makassar, Sulsel, Minggu (29/6/2025). Bank Indonesia luncurkan QRIS Tap di Makassar, mempercepat transaksi dan dorong digitalisasi pembayaran di wilayah timur Indonesia. /Bisnis-Nugroho Nafika Kassa.
Kepala KPwBI Provinsi Sulsel Rizki Ernadi Wimanda (kedua kiri) bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (kedua kanan) meluncurkan QRIS Tap di Kota Makassar, Sulsel, Minggu (29/6/2025). Bank Indonesia luncurkan QRIS Tap di Makassar, mempercepat transaksi dan dorong digitalisasi pembayaran di wilayah timur Indonesia. /Bisnis-Nugroho Nafika Kassa.

Bisnis.com, MAKASSAR – Bank Indonesia resmi meluncurkan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) hari ini, Minggu (29/6/2025).

Makassar menjadi kota kedua tujuan peluncuran layanan pembayaran transaksi nontunai ini usai diperkenalkan pertama kalinya di Jakarta pada 14 Maret 2025.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan Makassar dan Sulsel tengah dijadikan ikon pengembangan QRIS Tap di kawasan timur Indonesia. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan penggunaan QRIS yang sangat cepat di wilayah ini.

Peluncuran tersebut diharapkan bisa memperlancar pengembangan transaksi digital ke seluruh Indonesia. Dengan begitu, ke depan bisa menjangkau daerah-daerah lain, utamanya di kawasan Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

"Kecepatan transaksi menggunakan QRIS Tap ini lebih cepat 0,3-2 detik dibandingkan dengan uang elektronik berbasis chip yang memerlukan waktu transaksi 4-5 detik," ungkap Rizki saat peluncuran QRIS Tap di Makassar, Minggu (29/6/2025).

QRIS Tap merupakan metode pembayaran digital dengan memanfaatkan teknologi near field communication (NFC) untuk memproses transaksi. 

Dengan QRIS Tap, pengguna cukup menempelkan ponsel yang mendukung NFC ke mesin pembayaran tanpa perlu memindai kode QR secara manual. 

Saat ini sudah ada sembilan penyedia jasa pembayaran (PJP) bank yang mendukung QRIS Tap. Mereka adalah Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank BCA, Bank Mega, Bank Permata, Bank Sinarmas, Bank Nobu, dan Bank CIMB Niaga.

Selain itu ada juga lima PJP nonbank, seperti ShopeePay, Gopay, Dana, Netzme, dan Aino Indonesia.

Kehadiran PJP nonbank yang berperan aktif mendorong ekosistem QRIS Tap ini diharapkan menjadi penguat dalam menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas dan mendukung integrasi QRIS Tap ke dalam layanan yang ada, seperti di sektor transportasi dan merchant digital yang berbasis aplikasi.

"Saya membayangkan tiap sudut Kota Makassar sudah ada QRIS-nya. Mulai dari merchant makanan, minuman, kantin, kedai, warung, sampai retribusi sampah, air minum, listrik, bus, supermarket, wisata, sedekah tempat ibadah, hingga zakat gunakan QRIS. Jadikan Makassar dan Sulsel sebagai ikon bagi provinsi kota di kawasan timur," harap Rizki.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengatakan pengembangan QRIS Tap akan sangat bermanfaat digunakan dalam menjalankan roda pemerintahan, seiring dengan langkah pemerintah kota yang gencar mengampanyekan proses pembayaran nontunai.

Di Makassar, ada banyak aktivitas retribusi yang dilakukan perusahaan milik daerah, seperti pada proses pembayaran di Perumda Parkir, PD Pasar, PD Terminal, dan PDAM. 

Adaptasi QRIS untuk proses retribusi di perusahaan-perusahaan tersebut dinilai bisa memudahkan masyarakat dan menghindarkan tindak kejahatan keuangan yang dilakukan para oknum tertentu.

"Pembayaran yang berhubungan dengan masyarakat, kami sedang minimalisir supaya tidak gunakan cash agar terhindar dari hal yang tak diinginkan. Makanya pengembangan QRIS Tap akan sangat bermanfaat untuk jalannya tata kelola pemerintahan. Harapannya, Makassar jadi melek digital dan masyarakat menerima transformasi digital dengan baik," papar Munafri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper