Bisnis.com, MAKASSAR - Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap Tahap II direncanakan berkapasitas 60-70 MW dengan menggunakan 22 turbin. Masing-masing turbin berkapasitas 3,64 MW.
Kepala Pengembangan Proyek PLTB Sidrap Niko Priyambada mengatakan bahwa penetapan kapasitas tersebut mengikuti proyeksi kebutuhan permintaan listrik Sulsel bagian selatan dan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL).
Niko menjelaskan, pada pembangunan PLTB Sidrap II, PT UPC Renewables Indonesia, selaku pengembang, menyiapkan investasi senilai USD125. Nilai investasi tersebut lebih rendah dibanding tahap I dengan nilai USD150.
“Nilai investasi PLTB Sidrap II lebih sedikit dari tahap I karena penggunaan lahan yang disiapkan untuk rekonstruksi hanya sekitar 40-50 hektare dan pembebasannya telah mencapai 85 persen,” ujar Niko dikutip Antara, Rabu (19/8/2020).
Sebagian pengeluaran yang digunakan untuk pembangunan PLTB Sidrap I itu juga akan dipakai pada ekspansi.
Salah satunya pemanfaatan kembali gedung operasi pemeliharaan atau kantor induk dalam mengawal pembangunan PLTB Sidrap II, sehingga diharapkan bisa mengurangi biaya.
Baca Juga
Niko juga mengungkapkan PLTB Sidrap II sedikit berbeda karena akan dilengkapi sistem baterai. Itu digunakan pada saat angin berhenti mendadak dan mengakibatkan produksi listrik berkurang.
"Daya yang disimpan di baterai itu akan dipakai untuk menurunkan daya secara pelan-pelan agar punya waktu menyalakan pembangkit lain untuk mengisi kekurangan daya," tambahnya.
Pemanfaatan baterai tersebut agar kekurangan produksi daya PLTB Sidrap yang tergantung dari angin tidak menimbulkan gangguan yang terlalu signifikan ataupun berpotensi merusak jaringan.