Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negara Tujuan Utama Ekspor Sulut, Belanda Geser AS dan China

Belanda menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Sulut pada Januari 2020 dengan kontribusi US$15,81 juta atau setara dengan 22,31 persen dari total nilai.
Sebuah kapal tanker memuat minyak kelapa./Antara-Aswaddy Hamid
Sebuah kapal tanker memuat minyak kelapa./Antara-Aswaddy Hamid

Bisnis.com, MANADO — Belanda menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Sulut pada Januari 2020 dengan kontribusi US$15,81 juta atau setara dengan 22,31 persen dari total nilai.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), nilai ekspor nonmigas Bumi Nyiur Melambai senilai US$70,89 juta pada Januari 2020. Realisasi itu tumbuh 7,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

BPS Provinsi Sulut mencatat nilai ekspor pada periode Januari 2020 didominasi oleh komoditas minyak dan lemak nabati. Kontribusi sektor itu naik dari 39,74 persen pada Desember 2019 menjadi 52,76 persen pada Januari 2020.

Dari sisi nilai ekspor, realisasi untuk komoditas minyak dan lemak nabati senilai US$37,40 juta pada Januari 2020. Jumlah itu naik 62,32 persen dari periode Desember 2019.

Adapun, produk yang menjadi komoditas ekspor unggulan Sulut pada Januari 2020 yakni olahan kelapa seperti virgin coconut oil (VCO), kopra, serta minyak kelapa. Industri pengolahan turunan kelapa tersebar di seluruh wilayah Bumi Nyiur Melambai.

Dari sisi tujuan ekspor, BPS Provinsi Sulut mencatat komoditas lemak dan minyak nabati dikapalkan ke lima negara utama yakni Belanda, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, Jepang, dan China.

Pada Januari 2020, Belanda menempati posisi teratas untuk negara tujuan ekspor nonmigas Sulut dengan realisasi US$15,81 juta. Pencapaian itu setara dengan 22,31 persen dari total nilai ekspor nonmigas dengan produk utama lemak dan minyak nabati.

“Dibandingkan dengan Desember 2019, nilai ekspor ke negara tersebut [Belanda] mengalami lompatan peringkat, dari peringkat empat menjadi peringkat satu. Bahkan, mampu menggeser tiga negara besar tujuan ekspor yaitu AS, China, dan Hongkong yang pada bulan sebelumnya menduduki tiga tempat negara tujuan ekspor tertinggi,” jelas BPS Provinsi Sulut dalam siaran pers yang dikutip, Selasa (18/2/2020).

Di sisi lain, nilai impor Sulut tercatat senilai US$14,17 juta pada Januari 2020. China menjadi negara pemasok terbesar komoditas ke Bumi Nyiur Melambai.

Kendati demikian, nilai impor dari China ke Sulut periode Januari 2020 tercatat turun 63,75 persen dari realisasi Desember 2019. Kondisi itu disebut sebagai imbas dari merebaknya virus corona di Negeri panda.

Dengan demikian, neraca perdagangan Sulut pada Januari tercatat surplus US$56,73 juta pada Januari 2020. Posisi itu turun dari US$57,86 juta periode yang sama tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler