Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sulsel Turun 4,84% pada April 2025, Nikel Biang Keroknya

Pada April 2025, ekspor nikel Sulsel hanya US$69,99 juta, terkontraksi 16,63%.
Bongkar muat barang di terminal peti kemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/8/2024)/JIBI/Bisnis/Paulus Tandi Bone
Bongkar muat barang di terminal peti kemas Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (14/8/2024)/JIBI/Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada April 2025 sebesar US$133,99 juta, turun 4,84% jika dibandingkan pada April tahun lalu yang mencapai US$140,81 juta.

Kepala BPS Provinsi Sulsel Aryanto mengatakan penurunan realisasi tersebut lebih disebabkan karena berkurangnya nilai penjualan nikel secara global.

Pada April 2025, ekspor nikel Sulsel hanya US$69,99 juta, terkontraksi 16,63% jika dibandingkan April 2024 yang saat itu penjualannya mencapai US$83,95 juta.

"Penurunan ekspor nikel ini cukup menekan realisasi keseluruhan karena cakupannya yang sangat tinggi mencapai 52,24%, atau lebih dari setengah total nilai ekspor Sulsel berasal dari nikel," ungkap Aryanto dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025).

Sementara itu, tiga komoditas unggulan lainnya berbanding terbalik atau tercatat mampu tumbuh solid.

Besi dan baja terealisasi US$35,98 juta atau tumbuh 103,64%, biji-bijian berminyak terealisasi US$12,10 juta atau tumbuh 4,30%, serta kelompok garam, belerang dan kapur terealisasi US$6,28 juta atau tumbuh 44,05%.

Aryanto menambahkan, jika dilihat secara kolektif sejak Januari-April 2025, ekspor Sulsel sebesar US$507,28 juta atau anjlok 20,73% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berkurangnya ekspor nikel lagi-lagi menjadi penekan. Di mana pada empat bulan pertama, nilai ekspor komoditas ini hanya US$273,98 juta atau turun 12,71%.

Diikuti besi dan baja yang terealisasi US$121,14 juta atau turun 15,87% dan biji-bijian berminyak terealisasi US$36,13 juta atau turun US$25,39 juta.

Sedangkan kelompok garam, belerang dan kapur mampu bertumbuh 23,56% pada Januari-April 2025 atau terealisasi sebesar US$36,13 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper