Kendati dibayangi pelemahan pada sektor pertambangan, perekonomian Sulawesi Tenggara diproyeksikan tetap berada pada level yang sangat tinggi pada tahun ini.
Daya beli masyarakat terutama yang berdomisili di perkotaan, menjadi salah satu penopang terciptanya laju perekonomian yang agresif di daerah tersebut.
Merujuk pada proyeksi Bank Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi Sultra pada tahun ini diperkirakan berada pada rentang 8% hingga 8,4% sejalan dengan pemulihan berbagai sektor.
Proyeksi tersebut didasarkan atas geliat sejumlah sektor potensial diantaranya konstruksi, industri pengolahan, pertambangan yang memiliki efek berganda terhadap daya beli masyarakat hingga aktivitas penopang.
Kondisi tersebut menjadi momentum akselerasi perekonomian Sultra setelah pada tahun lalu hanya mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada level 6,5% yang terpukul pelemahan pada sektor pertambangan.
Perekonomian Sultra yang mulai membaik pada tahun ini juga menjadi acuan korporasi berbagai segmen untuk memacu pelayanan yang memiliki keterkaitan langsung dengan aktivitas masyarakat dan bisnis.
Adapun momentum itu dioptimalkan pula operator seluler PT XL Axiata Tbk. yang mulai menggeber layanan 4G LTE di Sultra terkhusus Kendari yang merupakan pusat perekonomian daerah tersebut.
Menurut Vice President XL Axiata North Region Mozes Haryanto Baottong, langkah ekspansi juga dilandasi trafik penggunaan layanan data perseroan di Kendari yang melesat hingga 134% setahun terakhir.
Bahkan, khusus pada layanan LTE yang mulai diperkenalkan secara terbatas pada Mei 2017 lalu, menopang peningkatan layanan data XL secara signifikan.
"Lonjakan paling tinggi di tahun ini, terdapat keterkaitan erat dengan pemulihan ekonomi Sultra juga. Sehingga di kuartal ketiga ini kami mulai memacu LTE dari sisi kualitas hingga cakupan pelayanan," katanya, Kamis (7/9/2017).
Secara bertahap mulai di kuartal III/2017, lanjut dia, perseroan mulai membangun infrastruktur BTS berteknologi 4G LTE pada 160 titik guna memperkuat sekitar 40 titik eksisting di mana sebagian besar terkonsentrasi di Kendari dan daerah sekitar.
Selain itu, fasilitas Main Switching Center (MSC) perseroan di Kendari juga telah mengalami peningkatan kapasitas sehingga mempercepat akses layanan bagi pelanggan di Sulawesi Tenggara secara keseluruhan.
Adapun untuk persebaran titik pembangunan BTS 4G LTE dilakukan secara simultan pada seluruh kabupaten/kota di Sultra secara proporsional guna meningkatkan akses masyarakat mendapatkan layanan internet cepat dan stabil.
Sedangkan untuk kota/kabupaten di Sultra lainnya yang belum terjangkau 4G LTE, pelanggan sudah bisa memanfaatkan layanan 3G dengan kualitas yang telah ditingkatkan karena memanfaatkan frekuensi 900 MHz.
Secara keseluruhan, infrastruktur BTS milik perseroan di Sultra telah mencapai 300 BTS yang berklasifikasi 2G, 3G hingga 4G LTE yang saat ini menjadi fokus penetrasi XL Axiata.
Langkah ekspansif tersebut diharapkan mempu mengatrol jumlah pengguna XL di Sultra yang saat ini berada pada angka 379.000, di mana 100.000 diantaranya telah aktif menggunakan layanan 4G LTE.
"Tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi penetrasi kami juga diharapkan ikut mendukung pertumbuhan ekonomi Sultra terkhusus Kendari yang menjadi pusat perekonomian daerah ini," papar Mozes.
GM Sales Operation XL North Ivan Priyahutama menambahkan, Kendari merupakan kota utama di Sulawesi yang konsisten mencatatkan performa penggunaan layanan data dengan grafik peningkatan signifikan.
Secara kumulatif semester I/2017, lanjut dia, dari total pelanggan XL Axiata di seluruh Sulawesi sebanyak 2,7 juta, 68% diantaranya pengguna aktif layanan data dan sekitar 1 juta pelanggan konsisten memanfaatkan layanan 4G LTE perseroan.
"Untuk trafik layanan data, telah meningkat hingga 269% dalam setahun terakhir, dan trafik 4G LTE bahkan sampai 509% secara kumulatif di Sulawesi," katanya.