MANADO – PT AKR Land Development berencana menawarkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada 2020 sebagai upaya ekspansi perseroan di tengah prospek industri properti yang semakin membaik.
Chief Executive Officer PT AKR Land Development Edhi Sutanto mengatakan rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) tersebut merupakan bagian dari upaya ekspansi perusahaan di tengah prospek industri properti yang cukup baik.
“Suatu hari nanti kami akan go public juga. Mudah-mudahan, pada 2020 kami sudah go public,” ujarnya di sela-sela AKR Land Development Award, di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center, Grand Kawanua International City, Selasa (27/3/2018).
Saat ini, lanjutnya, AKR Land Development terus melakukan inovasi dan pengembangan properti seperti resor, hunian, dan commercial park, terutama di beberapa daerah potensial. Daerah tersebut a.l. Jakarta, Surabaya, Gresik, Bandung, dan Manado.
Adapun, proyek yang menjadi prioritas pengembangan saat ini ada di Manado (AKR Grand Kawanua Internasional City dan Kawanua Emerald City) serta Gresik (AKR Grand Estate Marina City). Ada pula penyelesaian apartemen di Gallery West Jakarta dan Surabaya.
“Kita juga sedang melakukan land bank untuk daerah-daerah yang masih belum bisa kami katakana [ke publik]. Ini bagian dari langkah ekspansi kami,” ujarnya.
Menurutnya, karakteristik developer saat ini berbeda dengan lima tahun lalu. Pasalnya, inovasi yang kreatif serta melihat peluang di tiap kota harus terus dilakukan. Dia memberi contoh, kisah sukses di Jakarta tidak bisa bisa langsung diterapkan di Manado.
Pihaknya cukup optimistis mampu terus berekspansi. Selain meyakini permintaan masyarakat masih cukup banyak, dia mengklaim cakupan produk AKR Land Development cukup luas sehingga bisa memenuhi kebutuhan kalangan menengah-bawah hingga menengah-atas.
“Kami akan terus lakukan penjualan sehingga akan lebih banyak orang yang tahu [AKR Land Development] dan profit kami bertambah. Dengan demikian, investor juga akan cukup yakin untuk membenamkan modalnya,” jelas Edhi tanpa menyebut nilai raihan laba selama ini.
PENJUALAN NAIK
Edhi menargetkan penjualan properti di Manado bisa naik 50% dari realisasi tahun lalu. Dia mengatakan dengan cakupan produk yang cukup luas dari kisaran harga Rp500 juta hingga Rp6 miliar, pihaknya optimistis target tersebut terpenuhi pada tahun ini.
“Target tahun ini kalau bisa naik 50%. Tahun lalu kita [jual] 400 [unit]. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa [jual] 600 [unit],” katanya.
Selain cakupan segmentasi yang luas, pihaknya melihat wilayah Manado menjadi satu-satunya kawasan yang memiliki lapangan golf, hotel, dan convention secara terintegrasi. Hao ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Banyaknya wisatawan yang datang ke Ibu Kota Sulawesi Utara ini ditambah dengan peningkatan kapasitas bandara, sambung dia, berpotensi membuat kawasan milik AKR Land Development terus maju dan dilirik.
Jika melihat data penjualan AKR Land Development, jelasnya, Manado menjadi wilayah dengan pertumbuhan paling tinggi. Menurutnya, kondisi ini ditopang oleh tingginya permintaan di tengah ketersediaan lahan yang masih luas.
“Dibandingkan dengan Jakarta mungkin bisa dibilang demand-nya banyak tapi supply-nya juga banyak. Sehingga, ‘kuenya’ dibagi-bagi. Kondisi di Surabaya juga hampir mirip dengan Jakarta,” imbuh Edhi.
Di Manado, ada dua kawasan yakni AKR Grand Kawanua Internasional City dan Kawanua Emerald City. Untuk Kawanua Emerald City, AKR Land Development bekerja sama dengan pemilik lahan lokal. Sementara, untuk Grand Kawanua Internasional City, 100% lahan milik perusahaan.
Sejauh ini, pendapatan dari Manado mencapai 40% dari total pendapatan AKR Land Development. Hal tersebut dikarenakan nilai jualan propertinya di antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar, kecuali yang di Grand Kawanua Internasional City yang mencapai Rp6 miliar.
“Tapi memang, demand-nya memang tidak sebanyak yang Rp500 juta. Dari sisi rupiah juga Manado mungkin mengambil hampir 40% dari total,” tuturnya.
KLASTER BARU
AKR Land Development pun bersiap menawarkan 156 unit di klaster baru dalam kawasan Kawanua Emerald City Manado. Nilai penjualan diestimasi mampu mengambil 50% dari target kawasan pada tahun ini.
Ferry Markus, National General Manager Sales & Marketing AKR Land Development mengatakan penjualan kluster yang diberi nama Beryl ini diestimasi mencapai Rp120 miliar jika semua unit terbeli oleh masyarakat.
“Kurang lebih mungkin Rp120 miliar jika terjual sold out 156 unit. Kami sangat optimis dan yakin bahwa itu akan terjual sold out pada saat launching pada Mei nanti,” katanya.
Saat ini, sudah hampir 20 unit yang terjual. Pihaknya optimistis penjualan hanya butuh kurang dari sebulan. Optimisme ini ada karena saat penjualan kluster perdananya, Amethyst, ada 340 unit yang langsung sold out dalam waktu sebulan.
Adapun, harga perdana yang ditawarkan sekitar Rp500 jutaan. Setidaknya ada dua tipe yang ditawarkan yakni 60/120 dan 45/90. Pihaknya meyakini kluster baru ini cocok dengan kebutuhan masyarakat Manado yang ingin hunian dengan konsep one stop living.