Bisnis.com, MANADO – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah Manado memperketat pengawasan mesin ATM pascaterjadinya kejahatan skimming yang menimpa 33 nasabah di Kediri.
Pemimpin Wilayah BRI Manado D. Adiyanto mengatakan langkah pengecekan Automatic Teller Machine (ATM) menjadi upaya untuk memitigasi risiko terjadinya hal serupa di wilayah kerjanya.
“Langkah kami patroli di seluruh ATM,” ujarnya, Minggu (18/3/2018).
Selain menjalankan pengawasan, pihaknya juga mengimbau agar seluruh nasabah BRI juga terus menjaga kerahasiaan informasi baik personal identification number (PIN), password, dan data pribadi lain dari pihak manapun melalui pesan singkat, telepon, dan media lainnya.
Seperti diketahui, skimming merupakan kejahatan perbankan dengan modus penggandaan kartu ATM nasabah. Informasi kartu kredit atau debit dicuri dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.
Modus yang digunakan salah satunya dengan cara memasang Wifi Pocket Router disertai kamera yang dimodifikasi menyerupai penutup PIN pada mesin-mesin ATM untuk mencuri PIN nasabah. Melalui alat itu, oknum menduplikasi data magnetic stripe dan mengkloningnya ke kartu ATM kosong.
Pembobolan rekening dengan metode skimming, sambungnya, bukan model kejahatan baru dan bisa menimpa bank lain. Atas kejadian di Kediri, BRI sudah menerima 33 laporan dengan total kerugian sekitar Rp145 juta yang seluruhnya telah diganti oleh BRI.
Adiyanto juga meminta agar nasabah dan masyarakat umum tidak panik serta lebih bijak dalam menanggapi segala informasi dengan sumber yang tidak dapat bertanggungjawab. BRI tidak segan menempuh jalur hukum jika ada pihak yang menyebarkan berita hoax.