Bisnis.com, BITUNG -- Indonesia berpeluang meningkatkan nilai ekspor ke Filipina berkat pembukaan rute kapal roll on roll off atau Roro yang menghubungkan Bitung-General Santos-Davao.
Doso Agung, Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) mengatakan pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan PT Semen Tonasa yang berminat menjual semen Filipina. Muatan semen menurut Doso berpotensi memenuhi kapasitas kapal Super Shuttle RoRo 12 yang mencapai 500 TEUs.
"Saat ini juga kami layani ekspor kelapa 100 kontainer per minggu dari Pentoloan (Palu) bisa kami pindahkan kapalnya ke Bitung," jelas Doso di Bitung, Selasa (2/5/2017).
Dia mengimbuhkan, dalam satu bulan ke depan kapal Super Shuttle Roro 12 diyakini penuh muatan. Dalam rentang sebulan, para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang & Industri atau Kadin bakal menggelar sosialisaso terkait peluang ekspor ke Filipina.
Saat ini, ekspor Sulawesi Utara dilakukan lewat provinsi lain. Padahal, jarak Bitung-Davao hanya berjarak 626 km dan membutuhkan waktu tempuh 30 jam.
Adapun, kapal Super Shuttle RoRo 12 bakal mampir di Bitung satu kali dalam dua pekan. Frekuensi pelayaran ditargetkan bisa menjadi satu kali dalam seminggu.
Kementerian Perhubungan mengestimasi, waktu tempuh rute Davao-General Santos-Tahuna-Bitung hanya mencapai delapan hari dengan ongkos US$550 per TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit). Waktu dan biaya ini jauh lebih irit dibandingkan dengan jalur konvensional Bitung ke Manila yang mencapai lima minggu dengan ongkos US$2.000 per TEUs