Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Ancaman Banjir Besar di Makassar Awal Tahun Ini

Curah hujan lebih besar, Pemkot Makassar waspadai banjir besar awal tahun ini.
Foto udara banjir di blok 10 Perumnas Antang di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (26/12/2022)./Bisnis-Paulus Tandi Bone.
Foto udara banjir di blok 10 Perumnas Antang di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (26/12/2022)./Bisnis-Paulus Tandi Bone.

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mewaspadai adanya potensi terjadi banjir besar di wilayahnya pada awal tahun ini, utamanya pada Januari 2025. Mengacu dari prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan banjir yang terjadi kali ini akan lebih parah dibanding tahun lalu.

"Kota Makassar kembali menghadapi ancaman banjir besar, yang diperkirakan akan terjadi di penghujung Januari 2025. Potensi banjir bahkan sangat besar, jika kita mengacu pada prediksi cuaca," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin kepada wartawan, Jumat (3/1/2024).

Dia menjelaskan, intensitas curah hujan di Makassar pada akhir bulan ini diproyeksi akan mencapai sekitar 300 - 500 milimeter, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisi tersebut bahkan melampaui pola curah hujan pada awal 2023, yang saat itu menyebabkan banjir besar.

Sebagai perbandingan pada Desember 2024 di mana curah hujan Makassar tidak sederas dari prediksi Januari 2025, kota ini telah mengalami banjir yang berdampak besar, sebanyak 2.695 warga bahkan harus mengungsi. 

"Banjir di Desember lalu kami anggap sebagai peringatan untuk menghadapi banjir yang lebih besar di awal tahun ini. Kami tengah mulai menyusun langkah mitigasi yang jauh lebih matang, strategi baru, agar bisa lebih siap menghadapi situasi yang mungkin jauh lebih parah,” terangnya.

Hendra pun menekankan pentingnya kerja sama lintas instansi dan koordinasi dengan BMKG Wilayah IV untuk memantau perkembangan cuaca secara real-time. Dia berharap, upaya persiapan yang lebih terarah dapat meminimalkan dampak bencana terhadap masyarakat.

“Belajar dari pengalaman sebelumnya, kami tidak boleh lengah. Semua pihak harus bersinergi, baik itu pemerintah daerah, lembaga kemanusiaan, maupun masyarakat sendiri,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler