Bisnis.com, KENDARI - Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sulawesi Tenggara, menyebutkan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang ada di wilayah Bumi Anoa mengalami kenaikan Rp100 jadi Rp2.200 per kilogram pada periode ke II Juli 2024.
"Sebelumnya pada periode pertama bulan Juli harga TBS kelapa sawit seharga Rp2.100 per kilogram," kata Kepala Bidang Perkebunan Disbun Sultra, Akbar Effendi, di Kendari, Sabtu (27/7/2024).
Akbar menjelaskan, kenaikan harga TBS kelapa sawit disebabkan karena kelapa sawit pada bulan Juli ini kurang menghasilkan buah baik di perkebunan plasma sawit maupun buah yang ada di pabrik kelapa sawit (PKS) .
Kemudian, kenaikan harga tersebut juga berdasarkan indeks K yang diajukan oleh beberapa perusahaan PKS yang ada di Sultra untuk menentukan harga per TBS nya
"Yaitu terdapat tujuh perusahaan yang mengirim dan melihat ada indeks K nya berada di atas sekitar kurang lebih 80 persen dengan harga TBS yang diajukan bervariasi antara Rp1.700 hingga Rp2.000 lebih," katanya.
Selain itu, kami juga minta pendapat sama teman-teman asosiasi petani kelapa sawit perusahaan inti rakyat (Aspekpir) dan PKS terkait harga yang berada di lokasi lapangan bahwa harga TBS kelapa sawit bermain di angka Rp2.200 an.
Baca Juga
Lanjut Akbar, kami juga mengacu kepada harga TBS ini pada teman-teman yang ada di Sulawesi Barat yang merupakan provinsi terdekat dengan Sultra.
Karena untuk penetapan harga TBS ini, kita masih belum mengikuti berdasarkan umur tanaman, sebab Sultra masih menunggu revisi harga TBS berdasarkan umur tanaman.
"Jadi, ketika revisi sudah ada nanti kita akan menentukan harga TBS berdasarkan umur tanaman yaitu umur tiga sampai 20 tahun," tuturnya.