Bisnis.com, MAKASSAR - Pembangunan pabrik pengolahan nikel atau smelter milik PT Vale Indonesia Tbk di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) diproyeksi akan menyerap lebih dari 15.000 tenaga kerja. Perseroan berjanji akan memprioritaskan serapan dari para tenaga kerja lokal.
CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan proyek Indonesia Growth Project (IGP) Morowali ini akan menyerap sekurang-kurangnya 12.000 tenaga kerja, bahkan pada puncaknya saat konstruksi jumlah tenaga kerja yang diperkirakan terserap bisa mencapai 15.000 orang.
Tidak hanya sampai pada proses pembangunan, saat smelter nantinya telah beroperasi, diperkirakan akan menyerap lagi tenaga kerja yang kemungkinan mencapai 3.000 orang.
"Sebanyak 3.000 tenaga kerja akan terserap kembali pada masa operasi nanti, kami berkomitmen akan memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal," ungkap Febriany saat prosesi Ground Breaking IGP Morowali, Jumat (10/2/2023).
Dia berharap, upaya ini akan mendukung tingkat ekonomi masyarakat, terutama yang ada di sekitar lokasi pertambangan.
Sementara Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengungapkan pihaknya akan senantiasa mendukung aktifitas PT Vale Indonesia di wilayahnya. Bahkan dia berharap pembangunan proyek ini bisa secepatya diselesaikan untuk segera dirasakan manfaatnya oleh warganya.
Baca Juga
"Semoga secepatnya selesai supaya bisa memberikan dampak kesejahteraan untuk masyarakat Sulteng dan khususnya masyarakat Kabupaten Morowali," ucapnya.
Pada kesempatan ini Rusdy juga menyampaiakan bahwa dirinya yakin PT Vale Indonesia akan senantiasa menjaga ekosistem lingkungan di Sulteng, apalagi Blok Bahadopi akan dilengkapi fasilitas tanaman berkapasitas 1 juta bibit dari perseroan.
"Saya tidak mau seperti yang lalu-lalu, hutan saya hancur, tapi kali ini saya percaya Vale punya komitmen yang kuat untuk menjaga lingkungan," tutupnya.