Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus berupaya mendorong wilayahnya menjadi kota modern berstandar dunia yang bisa menjadi titik penting dalam sistem perekonomian global, seperti yang tertuang dalam visi misi kota ini.
Demi mewujudkan visi misi Pemkot Makassar menjadi kota modern, investasi menjadi modal utama merealisasikannya.
Terkini, Pemkot Makassar ingin menggali sedalam-dalamnya potensi investasi dengan mulai menggodok Rancangan Peraturan Daerah tentang Penanaman Modal (Ranperda Investasi) pada 2023.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan akan ada beberapa kemudahan bagi investor yang ingin menanam modal di kotanya, misalnya pemberian insentif seperti diskon Izin Membangun Bangunan (IMB) dan diskon pajak lainnya.
"Kami akan mulai godok Ranperda di tahun ini untuk memuluskan investasi, kami ingin kota ini semakin maju menjadi kota dunia, salah satunya melalui keramahan investasi. Belum ada rincian insentif apa saja, tapi kami akan coba jaminkan itu ke investor," ungkapnya, Kamis (20/1/2023).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Makassar Zulkifli Nanda mengungkapkan, Ranperda ini sekaligus sebagai persiapan dua megaproyek akan berjalan tahun ini, yaitu Pengelolaan Sampah Berbasis Energi Listrik (PSEL) senilai Rp2 triliun dan jalur pedestrian layang di Pantai Losari atau Japparate senilai Rp5 triliun.
Baca Juga
PSEL akan menjadi solusi masalah sampah di Kota Makassar, apalagi kapasitas tempat pembuangan akhir (TPA) Antang saat ini terancam melebihi kapasitas atau overload.
Proyek yang saat ini masih dalam proses tender ini rencananya akan dibangun di sekitar TPA Antang dengan multi teknologi yang mampu mengklasifikasikan penanganan sampah organik dan sampah anorganik.
Sementara Japparate merupakan jembatan layang sepanjang 3,5 km yang membentang dari Benteng Rotterdam hingga Mal Pipo dan melewati atas Pantai Losari. Pembangunannya diharapkan menambah daya pikat wisata ikonik tersebut.
"Selain dua proyek itu, direncanakan juga akan ada proyek pengembangan kawasan Danau Balang Tojong, City Fiber Optic alias penguatan jaringan di Makassar, Green Parking, hingga Pengambangan Makassar Light Rapid Transit (LRT). Nilai investasi kesemuanya disebut mencapai multi-triliunan rupiah," ucapnya.
Zulkifli pun mengatakan, naskah akademik Ranperda saat ini telah diajukan ke DPRD Makassar dan tinggal menunggu untuk dibentuk Pantia Khusus (Pansus) agar pembahasan segera dimulai.
Diketahui, realisasi investasi Kota Makassar hingga triwulan III/2022 mencapai Rp3,02 triliun, jauh lebih baik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp997,967 miliar. Ranperda ini pun dianggap bisa memuluskan target mereka di 2023 yang mencapai Rp10 triliun.