Bisnis.com, MAKASSAR - Performa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada kuartal III/2020 mulai menujukkan pertumbuhan positif. Ekonomi Sulsel pada kuartal III tumbuh di angka 8,18 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang kontraksi di angka -0,41 persen (q to q).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Yos Rusdiansyah menyatakan pemulihan ekonomi Sulsel pada kuartal III jauh lebih cepat dibandingkan rata-rata nasional. Yang mana pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III yakni 0,05 persen.
"Momentum yang sangat baik ini mudah-mudahan menjadi optimisme di kuartal IV uang sedang berlangsung," ungkap Yos pada siaran pers secara virtual, Kamis (5/11/2020).
Kendati demikian Sulawesi Selatan masih perlu melakukan sejumlah pembenahan. Sebab jika melihat pertumbuhan secara tahunan (yoy), perekonomian Sulsel masih mengalami kontraksi di angka -1,08 persen.
Namun angka tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi cukup dalam di angka -3,87 persen. Yos menyebut, pertumbuhan secara tahunan pada kuartal II tersebut, secara implisit menunjukkan bahwa telah terjadi pertumbuhan positif 2,8 persen.
"Kita berharap pertumbuhan ini bisa tetap dipertahankan guna menguatkan perekonomian Sulsel hingga akhir tahun 2020," jelas Yos.
Baca Juga
Yos memaparkan, capaian pertumbuhan ekonomi Sulsel secara kuartal secara berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp86,34 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal II sebesar Rp79,81 triliun.
"Jadi, secara total capaian nilai tambah ekonomi Sulsel berdasar PDRB sepanjang 2020 mencapai Rp133,02 triliun," kata Yos.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai dari sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh 59,29 persen. Sementara, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh 12,46 persen.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyatakan kondisi perekonomian Sulsel yang mulai pulih dengan pertumbuhan positif. Kinerja seluruh stakeholder dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini dinilai menjadi pendorong perbaikan angka pertumbuhan tersebut.
"Kita harap pertumbuhan pada kuartal IV semakin membaik. Tentunya dengan melanjutkan upaya perbaikan uang dilakukan pada kuartal sebelumnya," ungkapnya.
Salah satunya lanjut Nurdin, dengan meningkatkan daya beli masyarakat. Sebab kata dia, pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan aktivitas daya beli masyarakat. Selanjutnya, mendorong aktivitas belanja pemerintah.
Olehnya itu ia berharap seluruh pihak tidak lengah dengan kondisi perekonomian Sulsel yang mulai bergerak naik. Yang terpenting menurut Nurdin adalah memperkuat agar pertumbuhan itu tidak lagi mengalami kontraksi yang lebih dalam. (k36)