Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unhas Ciptakan Ventilator untuk Penanganan Pasien Corona

Unhas bisa membuat 20-30 unit ventilator per minggu.
Ventilator Unhas (Venus) dibuat untuk membantu tenaga medis Covid-19. ANTARA/HO/Humas Unhas
Ventilator Unhas (Venus) dibuat untuk membantu tenaga medis Covid-19. ANTARA/HO/Humas Unhas

Bisnis.com, MAKASSAR - Tim Peneliti Universitas Hasanuddin Makassar membuat alat bantu pernapasan (ventilator) yang diberi nama Venus (Ventilator Unhas) untuk penanganan pasien virus corona.

Kepala Subdit Inovasi dan Kewirausahaan Unhas Asmi Citra Maina menjelaskan bahwa dalam proses produksi, Unhas bisa membuat 20-30 unit per minggu.

Prototype Venus merupakan produk penelitian, sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar. Namun kata Asmi Citra, untuk produksi dalam jumlah banyak biayanya telah dapat ditekan, namun tim peneliti Unhas belum dapat mengumumkan angka real. Akan tetapi  jika terdapat permintaan, tim ini akan dapat mengajukan kalkulasi

“Ventilator Unhas siap diproduksi secara massal dan siap menjadi produk unggulan Unhas. Harga jual diperkirakan antara Rp10 juta hingga Rp15 juta, dengan bahan dan alat yang aman dan bisa digunakan sesuai standar dan protokol kesehatan dan keamanan produk,,” jelasnya, Minggu (17/5/2020).

Lanjutnya, keterlibatan Unhas merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab social kalangan akademisi untuk membantu para tenaga medis menangani penderita virus corona.

"Ventilator saat ini merupakan instrumen yang vital dan dibutuhkan dalam jumlah banyak. Maka Unhas berupaya membuat ventilator yang mudah dioperasikan dan murah dalam perawatan,” jelas Citra.

Dia berharap alat ini bisa membantu penanganan pasien secara optimal. Selain itu, alat ini juga diharapkan memiliki keunggulan dalam hal daya saing. Sebagai produk hasil riset, produk ini diharapkan dapat terus dikembangkan sesuai penggunaan di lapangan.

“Sebagai karya penelitian Unhas, kita berharap produk ini mampu diterapkan di Rumah Sakit dalam waktu yang tidak terlalu lama, setelah memperoleh sertifikat kelayakan. Kami sangat optimistis sebab pengoperasian alat ini lebih mudah,” terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Amri Nur Rahmat
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler