Bisnis.com, MAKASSAR - Ekspektasi besar tercipta untuk Pj Wali Kota Makassar Yusran Jusuf yang telah dikukuhkan dan diambil sumpahnya oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dalam menjalankan roda pemerintahan maupun kepimpinan pada lingkup Kota Makassar.
Salah satu warga Makassar, Ahmad S Ilham menilai sederet pengalaman Yusran Jusuf diharapkan menjadi sebuah landasan guna melakukan pembenahan dan pengembangan Kota Makassar menjadi lebih baik serta atraktif pada berbagai aspek strategis.
"Kita berharap, dan seluruh warga Makassar tentu menaruh ekspektasi tinggi untuk Pj Wali Kota yang baru ini. Jejak pengalamannya [Yusran Jusuf] mulai dari akademisi termasuk Bappelitbangda Sulsel, sangat diharapkan bisa menjadi formulasi dalam melakukan perbaikan nyata di Makassar," ujarnya, Rabu (13/5/2020).
Dia mencontohkan, paling rasional dan pertama yang mesti dilakukan Pj Wali Kota yakni mulai dari penataan trotoar dan drainase sepanjang ruas protkol dan utama Makassar, kemudian penataan perparkiran serta sejumlah lini lainnya.
"Dan yang tidak kalah utamanya adalah, bagaiaman agar Pj Wali Kota mampu meningkatkan peranan warga Makassar untuk bersama-sama melakukan upaya preventif atau mencegah penyebaran Covid-19, termasuk formulasi yang tepat agar seluruh elemen masyarakat Makassar bisa bersatupadu saat masa pemulihan pascapandemi nanti," tutur Ahmad S. Ilham yang juga tercatat sebagai eksekutif bank di Makassar.
Sebelumnya, Gubernur Nurdin Abdullah juga menaruh harap terhadap Yusran Jusuf agar bisa mengemban amanah sebagai Pj Walikota Makassar yang diberikan terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19.
Baca Juga
“Menjadi Pj saat ini bukan pekerjaan yang mudah, terutama mengenai Covid-19 untuk memutus rantai, PHK besar-besaran, ratusan perusahaan harus tutup karena dampak Covid 19,” ucap Gubernur pada sambutan pengambilan sumpah Pj Walikota Makassar di Balaikota.
Menurutnya banyak hal yang harus dipikirkan dan diselesaikan bersama termasuk soal program yang tepat untuk menyelesaikan kasus covid 19 maupun setelah wabah virus corona hilang.
“Recovery pasca dampak corona, negara membutuhkan anggaran, anggaran kita harus dikorbankan, program strategis tidak bisa berjalan tentu membutuhkan skenario,” ungkapnya.
Dia menuturkan selama satu tahun melihat kinerja Iqbal Suhaeb yang ingin mengubah Kota Makassar menjadi lebih baik maka kata dia harus ada yang melanjutkan kinerja tersebut dan Makassar harus diisi penjabat.
“Gubernur yang memilih, lalu minta disahkan oleh Kemendagri. Kerja maksimal 1 tahun, tapi bisa saja cuma 3 bulan maka gubernur harus memilih Pj Walikota baru. Iqbal begitu sulit untuk menangani Makassar karena kita tidak solid makanya kita memanggil Prof Yusran, meminta kesolidaritas untuk menangani ini,” lanjutnya.
Maka dari itu kata dia, sinergitas dan solidaritas sangat dibutuhkan dalam menangani penyebaran covid 19 yang melanda Indonesia khususnya Kota Makassar Sulawesi Selatan.