Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disperindag Sulut Pastikan Stok Pangan Aman

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memastikan stok kebutuhan bahan pokok di Sulut aman.
Ilustrasi/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MANADO - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memastikan stok kebutuhan bahan pokok di Sulut aman.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen mengatakan ketersediaan pangan di Sulut masih aman untuk beberapa bulan ke depan, termasuk dalam mengantisipasi kebutuhan pangan selama periode Ramadan dan Idul Fitri.

"Stok di Sulut cukup baik. Apalagi stok beras banyak sekali. Jadi orang mau beli banyak enggak masalah," ujarnya kepada Bisnis, Senin (13/4/2020).

Berdasarkan data Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok di Sulut per 13 April 2020, stok beras tercatat mencapai 71.860,07 ton dengan ketahanan 3 bulan.

Kemudian stok minyak goreng mencapai 24.492 ton, tepung terigu 5.536 ton, telur ayam ras 3.149 ton dengan ketahanan 3 bulan. Daging sapi 764 ton, daging ayam ras 2.686 ton dengan ketahanan 2 bulan. Bawang merah 174 ton dan bawang putih 101 ton dengan ketahanan 1 bulan.

Sedangkan stok gula pasir tercatat hanya mencapai 730,48 ton dengan ketahanan 15 hari.

Edwin juga menuturkan bahwa harga bahan pangan pokok di pasaran saat ini masih terpantau normal, kecuali untuk gula pasir. Harga gula pasir di Sulut saat ini melonjak hingga Rp19.000 per kilogram.

"Harga beras masih normal. Lainnya kenaikan signifikan saya rasa enggak ada. Harga naik dalam situasi begini tetap ada tapi tidak signifikan," katanya.

Sementara itu, untuk menjaga cadangan pangan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, Pemerintah Provinsi Sulut mengimbau para petani di Sulut untuk terus menanam tanaman pangan.

"Untuk bahan makanan yang berasal dari masyarakat Sulut sendiri, Pemprov minta para petani agar tetap menanam tanaman pangan. Jadi walaupun keadaan seperti sekarang, mereka tetap tanam tanaman pangan, seperti padi, tomat, sayuran dan lainnya," kata Edwin.

Sedangkan untuk pasokan bahan pangan pokok yang berasal dari luar Sulut, lanjut Edwin, gubernur se-Sulawesi telah sepakat untuk memerintahkan kepada bupati/wali kota di daerahnya agar tidak menahan lalu lintas bahan pangan antarwilayah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper