Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Disperindag Sulut Pastikan Stok Pangan Aman

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memastikan stok kebutuhan bahan pokok di Sulut aman.
Denis Riantiza Meilanova
Denis Riantiza Meilanova - Bisnis.com 14 April 2020  |  15:52 WIB
Disperindag Sulut Pastikan Stok Pangan Aman
Ilustrasi/Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MANADO - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memastikan stok kebutuhan bahan pokok di Sulut aman.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen mengatakan ketersediaan pangan di Sulut masih aman untuk beberapa bulan ke depan, termasuk dalam mengantisipasi kebutuhan pangan selama periode Ramadan dan Idul Fitri.

"Stok di Sulut cukup baik. Apalagi stok beras banyak sekali. Jadi orang mau beli banyak enggak masalah," ujarnya kepada Bisnis, Senin (13/4/2020).

Berdasarkan data Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok di Sulut per 13 April 2020, stok beras tercatat mencapai 71.860,07 ton dengan ketahanan 3 bulan.

Kemudian stok minyak goreng mencapai 24.492 ton, tepung terigu 5.536 ton, telur ayam ras 3.149 ton dengan ketahanan 3 bulan. Daging sapi 764 ton, daging ayam ras 2.686 ton dengan ketahanan 2 bulan. Bawang merah 174 ton dan bawang putih 101 ton dengan ketahanan 1 bulan.

Sedangkan stok gula pasir tercatat hanya mencapai 730,48 ton dengan ketahanan 15 hari.

Edwin juga menuturkan bahwa harga bahan pangan pokok di pasaran saat ini masih terpantau normal, kecuali untuk gula pasir. Harga gula pasir di Sulut saat ini melonjak hingga Rp19.000 per kilogram.

"Harga beras masih normal. Lainnya kenaikan signifikan saya rasa enggak ada. Harga naik dalam situasi begini tetap ada tapi tidak signifikan," katanya.

Sementara itu, untuk menjaga cadangan pangan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, Pemerintah Provinsi Sulut mengimbau para petani di Sulut untuk terus menanam tanaman pangan.

"Untuk bahan makanan yang berasal dari masyarakat Sulut sendiri, Pemprov minta para petani agar tetap menanam tanaman pangan. Jadi walaupun keadaan seperti sekarang, mereka tetap tanam tanaman pangan, seperti padi, tomat, sayuran dan lainnya," kata Edwin.

Sedangkan untuk pasokan bahan pangan pokok yang berasal dari luar Sulut, lanjut Edwin, gubernur se-Sulawesi telah sepakat untuk memerintahkan kepada bupati/wali kota di daerahnya agar tidak menahan lalu lintas bahan pangan antarwilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

sulut sulut stok pangan
Editor : Andhika Anggoro Wening

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top