Bisnis.com, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan terus menjemput bola menarik investasi ke Bumi Nyiur Melambai yang diyakini akan menjadi penggerak perekonomian.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara Edwin Silangen menggelar rapat di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulut, Jumat (21/2/2020). Kegiatan itu sebagai tindak lanjut dari Rakornas Investasi 2020 yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Edwin mengatakan, proses perizinan investasi di Sulut harus berjalan dengan lancar. Apalagi, realisasi penanaman modal yang masuk ke Bumi Nyiur Melambai tahun lalu mencapai Rp11,5 triliun atau naik 308 persen dari target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) senilai Rp3,7 triliun.
Dia memaparkan realisasi perizinan mencapai 1.581 izin pada 2019. Realisasi itu melampaui target output perizinan dan nonperizinan dalam rencana strategi DPMPTSP Sulut sebanyak 1.400 izin.
“Pada 2020, terkait perizinan investasi, pemerintah akan terus menjemput bola untuk menggairahkan perekonomian Sulut,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (21/2/2020).
Sebelumnya, Kepala DPMPTSP Sulut Franky Manumpil mengungkapkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp853 miliar pada kuartal IV/2019. Nilai itu berasal dari 98 proyek.
Baca Juga
Sementara itu, realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp1 triliun. Pencapaian itu berasal dari 132 proyek.
Franky mengatakan total aliran investasi Sulut senilai Rp11,56 triliun untuk periode Januari 2019—Desember 2019. Realisasi ini, menurutnya berada di atas target pemerintah pusat sebesar Rp11 triliun dan pemerintah daerah Rp3,75 triliun.
Secara detail, total realisasi investasi Rp11,56 triliun itu terdiri atas PMDN Rp8,259 triliun atau 289 proyek dan PMA Rp3,30 triliun atau 397 proyek.
“Selama 2019, sektor investasi di Sulut di dominasi oleh sektor pertambangan sebesar 48 persen,” jelasnya.