Bisnis.com, MAKASSAR - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tenggara atau Bank Sultra kembali meraih penghargaan pada ajang Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 dalam kategori BPD Aset di Bawah Rp15 triliun.
Penghargaan ini melanjutkan capaian yang sama yang diraih Bank Sultra pada tahun lalu di ajang BIA 2024.
Pimpinan Cabang Jakarta Bank Sultra Muh. Darwis Dahlan mengatakan pihaknya selalu berkomitmen untuk mendukung kemajuan daerah, utamanya dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta digitalisasi.
"Kami senantiasa memegang peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal dan memperkuat kedaulatan ekonomi masyarakat Sulawesi Tenggara," ucap Muh Darwis Dahlan usai menerima penghargaan di Jakarta," Senin (30/6/2025) malam.
Dalam memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan daerah, Bank Sultra melakukan penguatan tata kelola perusahaan yang baik serta mendorong inovasi dengan menghadirkan layanan berbasis digital yang memudahkan masyarakat dalam bertransaksi.
Penguatan integritas dan profesionalisme juga menjadi landasan utama untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat dan mitra bisnis.
Baca Juga
Selain itu juga penguatan program kredit UMKM sebagai langkah konkret mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi B Sukamdani menjelaskan penyelenggaraan BIA 2025 telah memasuki edisi ke-23.
Tahun ini BIA 2025 mengusung tema "Resilience Towards Uncertainty" yang menjadi cerminan perjalanan yang telah dilalui bersama, di mana ketidakpastian dilihat tidak lagi menjadi hambatan, tetapi telah menjadi katalis solusi inovatif.
"Ajang yang telah dimulai sejak 2002 bertujuan untuk mendorong dunia usaha agar dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional," kata Hariyadi B Sukamdani.
Penghargaan diberikan setelah melalui penjurian yang kredibel, melibatkan dewan juri yang memiliki kredibilitas yang tinggi.
Dewan Juri BIA 2025 terdiri dari praktisi terkemuka, yaitu Wimboh Santoso (Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Periode 2017-2022), Mardiasmo (Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Periode 2014-2019), Lulu Terianto (Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group), Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Periode 2014-2019), dan Raden Pardede (Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan/KSSK Periode 2008-2009).
Metodologi penilaian menggunakan pendekatan komprehensif yang menggabungkan analisis kinerja finansial, tata kelola perusahaan, inovasi, dan kontribusi terhadap ekonomi berkelanjutan, dengan bobot penilaian yang disesuaikan untuk mencerminkan resiliensi perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian.