Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Lebaran, Inflasi Sulsel Tak Bergejolak

Sesuai prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, pasca lebaran Idulfitri 2019 inflasi Sulsel mampu terkendali. Tercatat pada Juni 2019, inflasi Sulsel berada di angka 0,20%. Di mana sebelumnya, angka inflasi Sulsel berada di angka 0,49%.
Pedagang menyortir cabai rawit merah di Pasar Tradisional/Antara-R Rekotomo
Pedagang menyortir cabai rawit merah di Pasar Tradisional/Antara-R Rekotomo

Bisnis.com, MAKASSAR -- Sesuai prediksi Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, pasca lebaran Idulfitri 2019 inflasi Sulsel mampu terkendali. Tercatat pada Juni 2019, inflasi Sulsel berada di angka 0,20%. Di mana sebelumnya, angka inflasi Sulsel berada di angka 0,49%.

Kepala BPS Sulsel, Yos Rusdiansyah menyatakan, selama pasca lebaran hingga akhir Juni, kondisi harga pangan di pasaran mulai stabil dan berangsur normal. Di mana pada Ramadan hingga lebaran, kebutuhan masyarakat memang cukup besar.

"Rata-rata tingkat inflasi Sulsel sebelum Ramadan memang hanya di kisaran 0,20- 0,40% yang tertingginya," jelas Yos, Selasa (2/7/2019).

Seperti pada umumnya, beberapa komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di antaranya beras, cabai merah, bawang dan lainnya. Saat ini kata Yos, untuk cabai dan beras mulai mengalami penurunan harga.

Adapun lima kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga konsumen (IHK) yang mendorong terjadinya inflasi setiap bulan. Namun, pada Juni 2019, enam kelompok pengeluaran seperti makanan jadi, minuman, rokok, tembakau menyumbang 0,75%.

Kelompok sandang menyumbang 0,69%, kelompok bahan makanan 0,56%, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,18%, kelompok kesehatan 0,13%. Pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,03%. Sementara kelompok terakhir yakni transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi -0,91%.

"Jadi, ada tujuh kelompok pengeluaran, enam di antaranya mengalami inflasi tapi masih terkendali, dan satu kelompok deflasi," jelas Yos.

Dari kelompok pengeluaran itu, ia menyebut deflasi yang terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan setidaknya mampu menjadi penyeimbang. Jika tidak besar kemungkinan inflasi pada Juni 2019 cukup tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper