Bisnis.com, MAKASSAR - Selama Juni 2020, laju inflasi di Sulawesi Selatan tampak melandai dibandingkan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat laju inflasi pada Juni 2020 yakni sebesar 0,6 persen atau naik 0,1 poin dibandingkan Mei yang mencapai 0,50 persen.
Meski melandai, Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah menyatakan masih terjadi gejolak harga pada sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,08 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,11 persen.
"Selain itu terjadi juga kenaikan harga pada kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen dan kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,10," jelas Yos, Rabu (1/7/2020).
Secara umum lanjut Yos, terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,23 pada Mei 2020 menjadi 105,29 pada Juni 2020. Peningkatan bahkan terjadi di 5 kota IHK di Sulsel. Di antaranya, Kota Makassar, Palopo, Parepare, Kabupaten Bone, dan Bulukumba.
Kali ini, Makassar tercatat menjadi kota dengan laju inflasi terendah yakni sebesar 0,01 persen. Sementara Kota Parepare tercatat sebagai kota dengan laju inflasi tertinggi yakni sebesar 0,65 persen.
Dari sisi komoditas, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas daging ayam ras, bawang merah, air kemasan, emas perhiasan, dan sejumlah komoditas lainnya. Sementara beberapa komoditas pokok di Sulsel juga mengalami penurunan seperti cabai rawit, bawang putih, tarif angkutan udara, gula pasir dan beberapa komoditas lainnya.
"Pada periode Juni kemarin hanya satu kelompok yang mengalami deflasi yakni kelompok transportasi sebesar 0,10 persen. Komoditas yang memberi andil deflasi pada kelompok ini yaitu tarif angkutan udara," kata Yos.
Melandainya, laju inflasi Sulsel pada periode Juni 2020 seolah menjawab optimisme Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Sebelumnya ia mengatakan, untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi, perlu adanya kolaborasi antar daerah.
Untuk itu menurut Nurdin, perlu didasari dengan adanya kesepahaman, kesamana isu, kebutuhan, dan visi serta komitmen dari seluruh daerah. Nurdin memprediksi, sepanjang 2020, laju inflasi Sulsel masih terkendali dengan berada pada interval sasaran inflasi yang ditetapkan.
"Kita perlukan kolaborasi antar daerah yang lebih kuat lagi, gotong royong antar daerah dalam mengembangkan ekonomi regional," kata Nurdin.