Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Sulsel Juni 2020 Melandai, tapi Terjadi Gejolak di Beberapa Kelompok

Selama Juni 2020, laju inflasi di Sulawesi Selatan tampak melandai dibandingkan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat laju inflasi pada Juni 2020 yakni sebesar 0,6 persen atau naik 0,1 poin dibandingkan Mei yang mencapai 0,50 persen.
Suasana ruang keberangkatan Bandara Sultan Hasanudin, Makassar Sulawesi Selatan masih tampak sepi pada hari Kamis (7/5/2020). Meski pemerintah telah membuka penerbangan, namun aktivitas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin masih belum tampak calon penumpang./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Suasana ruang keberangkatan Bandara Sultan Hasanudin, Makassar Sulawesi Selatan masih tampak sepi pada hari Kamis (7/5/2020). Meski pemerintah telah membuka penerbangan, namun aktivitas di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin masih belum tampak calon penumpang./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Selama Juni 2020, laju inflasi di Sulawesi Selatan tampak melandai dibandingkan bulan sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat laju inflasi pada Juni 2020 yakni sebesar 0,6 persen atau naik 0,1 poin dibandingkan Mei yang mencapai 0,50 persen.

Meski melandai, Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah menyatakan masih terjadi gejolak harga pada sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,08 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,11 persen.

"Selain itu terjadi juga kenaikan harga pada kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen dan kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran sebesar 0,10," jelas Yos, Rabu (1/7/2020).

Secara umum lanjut Yos, terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 105,23 pada Mei 2020 menjadi 105,29 pada Juni 2020. Peningkatan bahkan terjadi di 5 kota IHK di Sulsel. Di antaranya, Kota Makassar, Palopo, Parepare, Kabupaten Bone, dan Bulukumba.

Kali ini, Makassar tercatat menjadi kota dengan laju inflasi terendah yakni sebesar 0,01 persen. Sementara Kota Parepare tercatat sebagai kota dengan laju inflasi tertinggi yakni sebesar 0,65 persen.

Dari sisi komoditas, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas daging ayam ras, bawang merah, air kemasan, emas perhiasan, dan sejumlah komoditas lainnya. Sementara beberapa komoditas pokok di Sulsel juga mengalami penurunan seperti cabai rawit, bawang putih, tarif angkutan udara, gula pasir dan beberapa komoditas lainnya.

"Pada periode Juni kemarin hanya satu kelompok yang mengalami deflasi yakni kelompok transportasi sebesar 0,10 persen. Komoditas yang memberi andil deflasi pada kelompok ini yaitu tarif angkutan udara," kata Yos.

Melandainya, laju inflasi Sulsel pada periode Juni 2020 seolah menjawab optimisme Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Sebelumnya ia mengatakan, untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi, perlu adanya kolaborasi antar daerah.

Untuk itu menurut Nurdin, perlu didasari dengan adanya kesepahaman, kesamana isu, kebutuhan, dan visi serta komitmen dari seluruh daerah. Nurdin memprediksi, sepanjang 2020, laju inflasi Sulsel masih terkendali dengan berada pada interval sasaran inflasi yang ditetapkan.

"Kita perlukan kolaborasi antar daerah yang lebih kuat lagi, gotong royong antar daerah dalam mengembangkan ekonomi regional," kata Nurdin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper