Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Lebaran, Disperindag Sulut Gelar Pasar Murah

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara dan Dharma Wanita Persatuan menggelar pasar murah di untuk menjaga kenaikan harga menjelang lebaran.

Bisnis.com, MANADO—Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara dan Dharma Wanita Persatuan menggelar pasar murah di untuk menjaga kenaikan harga menjelang lebaran.

Sekretaris Provinsi Sulut Edwin Silangen meninjau langsung kegiatan yang dilaksanakan di halaman belakang kantor Gubernur Sulut tersebut. Dia mengharapkan, pasar murah dapat membantu masyarakat memperoleh kebutuhan dengan harga terjangkau.

"ini jelas sangat baik sekali dalam membantu masyarakat anggota dharma wanita dan masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan pokok kita menjelang lebaran," ujarnya dikutip dari siaran pers, Jumat (24/5/2019).

Dia menjelaskan, kegiatan pasar murah ini berlangsung selama satu hari saja. Bahan pokok yang disediakan adalah beras, gula, minyak goreng, tepung dan mentega dengan harga yang murah dan terjangkau.

Gelaran pasar murah ini juga merupakan bagian strategi tim pengendali inflasi daerah (TPID) Sulut dalam mengelola kenaikan harga menjelang lebaran kali ini. Kegiatan pasar murah dikoordinasikan langsung oleh Disperindag Sulut.

Selain mengadakan pasar murah, sebagai solusi pengelolaan inflasi ke depan TPID akan meninjau pola tanam para petani di daerah Sulut untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Bank Indonesia Sulut telah menyarankan pembentukan clustering untuk menyesuaikan hal itu.

Adapun, untuk stok bahan pokok seperti gula, beras, minyak goreng yang dipasok oleh oleh Perum Bulog dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat menjelang hari lebaran Idulfitri.

Kepala Perum Bulog Divre Sulut dan Gorontalo Sopran Kenedi mengatakan bahwa stok yang disiapkan terdiri dari 25.050 ton beras medium, 215 ton beras premiun, 937 ton gula, 33.230 liter minyak goreng, 8.500 kg tepung terigu, dan 6,8 ton daging kerbau beku.

“Khusus untuk beras ketahanan stok mencapai 10—11 bulan alokasi dengan asumsi penyaluran rutin 2.200 ton/bulan. Secara bertahap kami masih akan menerima penambahan stok untuk komoditi gula, minyak goreng, daging kerbau beku, dan terigu,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler