Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPPD Sulsel Sesalkan Pemahaman Keliru Konsep Moeslem Friendly di Toraja

Ada pihak yang diduga memanfaatkan rencana implementasi destinasi wisata halal di Tana Toraja untuk kepentingan politik.
Rumah adat Toraja/wikipedia
Rumah adat Toraja/wikipedia

Bisnis.com, MAKASSAR -- Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sulawesi Selatan menyayangkan adanya pihak yang diduga memanfaatkan rencana implementasi destinasi wisata halal di Tana Toraja untuk kepentingan politik.

Menurut Direktur BPPD Sulsel, Hendra Nick Arthur, ada beberapa pihak yang ditengarai sengaja menciptakan wacana negatif atas konsep Moeslem Friendly Destination sehingga memicu polemik di tataran masyarakat Tana Toraja.

Sebagai informasi, Moeslem Friendly sendiri adalah konsep yang disiapkan otoritas pariwisata Sulsel guna memacu angka kunjungan wisatawan mancanegara yang saat ini berada dalam tren Halal Tourism.

"Pada saat kami tengah berupaya membangun kembali brand Tana Toraja sebagai destinasi andalan daerah, ada sejumlah pihak justru berupaya memanfaatkan isu tourism untuk mempengaruhi opini masyarakat jelang Pilpres dan Pileg tahun ini," kata Hendra, Rabu (13/3/2019).

Hendra yang juga merupakan Putra Kanuruan Toraja ini menyatakan keprihatinan beberapa pihak yang justru memandang Moeslem Friendly sebagai sebuah virus untuk meluluhlantakkan kekayaan budaya Tana Toraja.

Secara tegas dia menilai bahwa pihak tersebut memiliki kedangkalan literasi terhadap konsep Moeslem Firendly Destination, yang seyogyannya bermuara pada upaya peningkatan perekonomian daerah melalui pariwisata.

"Konsep ini murni untuk mengoptimalkan ceruk wisatawan global, bukan bermaksud untuk mengubah brand Toraja sebagai sebuah destinasi wisata berbasis budaya. Sangat dangkal pemikiran beberapa pihak ini," tuturnya.

Dia kemudian menguraikan tren sejumlah negara berkembang seperti Korea Selatan, Jepang, Thailand dan beberapa lainnya yang justru saat ini getol menerapkan konsep Moeslem Friendly Destinastion dalam kerangka Halal Tourism.

Hendra memaparakan, ceruk wisatawan global saat ini sudah mulai didominasi dari Timur Tengah, Malaysia dan Indonesia sendiri. Namun masyarakat kita hari ini justru menolak keberadaan konsep halal tourism dengan asumsi yang tidak masuk akal.

Jemaat Gereja Toraja Balla Tamalanrea ini juga menyatakan rasa malu dengan sikap politisi daerah yang mengambil isu yang keliru mengenai wisata halal.

"Kalau politisi kita terjebak dengan isu-isu halal tourism. Itu menandakan kapasitas mereka dalam mengawal aspirasi masyarakat perlu dipertanyakan. Apakah halal tourism itu gerakan yang bisa mempengaruhi kepercayaan maupun budaya di Toraja," tukasnya.

Menurut Hendra, jika ada pihak ada yang memiliki pemikiran seperti itu, masyarakat atau calon pemilih jelas ragu dengan kapasitas politisi seperti itu.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyatakan, Pemerintah Provinsi Sulsel merancang wisata halal dengan konsep Moeslem Friendly semata-mata untuk meningkatkan potensi kunjungan wisatawan ke Toraja.

Bahkan Sudirman telah merundingkan hal itu bersama tokoh adat dan pemuda Toraja. Sudirman mengajak masyarakat agar lebih cerdas melihat fokus utama dari kebijakan tersebut.

"Ini adalah upaya membangun daerah. Tujuannya agar masyarakat dapat menikmati fasilitas dan keuntungan dari meningkatnya kunjungan wisatawan di Tana Toraja," ungkap Sudirman.

Ia berharap konsep wisata halal yang akan digarap di Tana Toraja, tidak dipolitisasi. Sebab pemerintah juga akan lebih fokus pada infrastruktur. Persoalan wisata halal kata Sudirman, pemerintah daerah dan tokoh masyarakat lah yang akan memutuskan yang lebih baiknya.

Sudirman menyatakan, pemerintah sama sekali tidak berniat untuk menghilangkan adat dan budaya di daerah setempat dengan adanya rencana wisata halal. Tujuannya, tak lain demi kenyamanan dan ketenangan wisatawan ketika berkunjung ke Toraja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper