Bisnis.com, MANADO - Praktisi bisnis Roy Mandey menyampaikan tantangan dan peluang membangun usaha baru di Sulawesi Utara. Kelapa menjadi peluang di Bumi Nyiur Melambai.
Paparannya dalam Seminar Nasional "Pengembangan Kewirausahaan dengan Semangat Mapalus", Roy bercerita tentang pengalaman selama kurun waktu 10 tahun belakangan telah membantu modal pengusaha mikro/kecil di Sulut.
"Pertama, mereka yang ingin membangun usaha karena push factor spirit kewirausahaannya rendah dibanding dengan mereka yang karena pull factor. Kedua, apresiasi terhadap wirausaha telah dirusak oleh praktek praktek easy money," katanya di Kantor Bank Indonesia Sulut Manado, Senin (23/10/2017).
Untuk mengakselerasi tumbuhnya usaha baru, lanjut Mandey, terobosan ekonomi yang dapat dilakukan adalah merealisasikan kewirausahaan kolektif dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Ia belajar dari program pemerintah dalam pengembangan industri kelapa sawit dimana petani bisa bermitra dengan perusahaan melalui program plasma.
"Saya melihat peluang bagi petani kelapa di Sulawesi Utara untuk memiliki pabrik pengolahan kelapa sendiri," ujar Mandey.
Apabila hal itu terwujud, menurutnya, petani kelapa bukan hanya sekadar pemasok bahan baku industri tetapi juga pemilik usaha di industri perkelapaan. Selain itu, dengan inovasi produk-produk perkelapaan dapat lebih bernilai jual yang lebih tinggi dan bisa menjangkau pasar internasional.
Seminar bertema "Pengembangan Kewirausahaan dengan Semangat Mapalus" tersebut merupakan hasil kerjasama Bank SulutGo dan ISEI Manado-Sulut.
Diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir dan kelompok inkubator bisnis binaan sejumlah perguruan tinggi di Sulut yakni Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado, Universitas Klabat, Universitas De La Sale, IAIN, serta STIE Eben Haezer.
Hadir dalam kesempatan itu dan memberikan sambutan adalah Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sulut Rudi Mokoginta yang mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Pembicara utama seminar yakni Dekan IPMI International Business School sekaligus pakar Keuangan Roy Sembel dan Praktisi Bisnis Roy Mandey. Selain itu juga ada pembicara lainnya meliputi Kepala Bank Indonesia Sulut Soekowardojo, Ketua ISEI Manado-Sulut Paulus Kindangen dan Peneliti Senior ISEI Manado-Sulut Bernhard Tewal.