Bisnis.com, MAKASSAR - Kendati masih dalam volume yang relatif terbatas, pemanfaatan direct call melalui pelabuhan kelolaan PT Pelindo IV mencatatkan tren pertumbuhan signifikan.
Corporate Secretary Pelindo IV Iwan Sjarifuddin mengemukakan grafik pemanfaatan direct call yang difasilitasi perseroan dengan menggandeng SITC Container itu, meningkat signifikan hingga nyaris dua kali lipat hingga semester pertama tahun ini.
Sejauh ini, perseroan telah memfasilitasi pelaksanaan direct call pada empat pelabuhan kelolaan yakni Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Balikpapan, Pelabuhan Sorong serta Pelabuhan Bitung.
Secara kumulatif, lanjut Iwan, volume muatan pada direct call tersebut mencapai 250 TEU's per bulan dengan pertumbuhan mencapai 208% jika dikomparasi dengan periode awal peluncuran jalur pelayaran internasional tersebut.
"Kemudian jika secara year on year, hingga semester pertama tahun ini sekitar 125%. Sebagian besar pengiriman masih terkonsentrasi ke Tiongkok," paparnya kepada Bisnis, Selasa (13/6/2017).
Secara terperinci, komoditas ekspor yang mencatatkan komposisi terbesar dalam struktur pengiriman melalui skema direct call masih berasal dari sektor kelautan dan perikanan berupa rumput laut serta beberapa lainnya.
Kendati demikian, lanjut dia, komoditas unggulan dari sektor perkebunan dari beberapa daerah di wilayah timur mulai mencatatkan peningkatan pada pengiriman direct call tersebut.
Di sisi lain, Pelabuhan Makassar masih menjadi pelabuhan kelolaan dengan volume kontainer paling besar dalam pelaksanaan direct call Pelindo IV, yang mana mencapai sekitar 100 TEU's.
Hal tersebut lantaran Pelabuhan Makassar merupakan pelabuhan pertama kelolaan Pelindo IV yang mengimplementasikan direct call terhitung sejak 2015 lalu.
Untuk skala lebih luas, pelaksanaan direct call melalui Pelabuhan Makassar telah memberikan katalis positif bagi perekonomian Sulawesi Selatan, menekan biaya logistik US$200 per kontainer serta memangkas durasi pengiriman komoditas ke sejumlah negara tujuan ekspor.
Selain itu, pelaksanaan direct call juga berimbas positif pada kinerja pendapatan usaha Pelindo IV secara konsolidasian.
Direktur Keuangan Pelindo IV Budi Revianto sebelumnya mengemukakan pelaksanaan direct call di pelabuhan kelolaan mampu mendorong pertumbuhan trafik peti kemas tetap berada pada level positif sepanjang tahun lalu.
"Pelaksanan direct call melalui Makasar memiliki efek positif terhadap perekonomian Sulsel, yang tahun lalu mampu tumbuh 7,04%. Selain itu, trafik petikemas juga tetap positif, meskipun trafik kapal turun hingga 18% pada 2016 lalu," paparnya.
Berdasarkan data perseroan, trafik peti kemas melalui pelabuhan kelolaan sepanjang 2016 mencapai 1,85 juta TEU's atau naik 5% dari tahun sebelumnya 1,76 juta TEU's.
Sementara itu, trafik kapal yang dilayani perseroan secara kumulatif pada seluruh pelabuhan kelolaan turun 18% menjadi 54.815 call sepanjang tahun lalu.
"Ini jadi indikator jika pelaksanaan direct call memberikan efek cukup besar. Trafik kapal turun, tetapi trafik peti kemas tetap positif," katanya.