MANADO -- Perusahaan pembiayaan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berencana menerbitkan surat utang dalam denominasi valuta asing guna mendukung ekspansi pembiayaan tahun ini sebesar Rp20 triliun.
Harjanto Tjitohardjojo, Direktur Sales & Marketing MTF, sumber dana dari luar negeri bakal menjadi pelengkap pendanaan yang diperoleh di dalam negeri. Dia mengimbuhkan, di akhir Mei 2017 perseroan bakal menggelar roadshow ke beberapa negara seperti Taiwan dan Singapura. "Tahun ini kami coba mulai cari dana offshore, pengennya sih Rp1 triliun." ujarnya kepada Bisnis di Manado, akhir pekan lalu.
Menurut Harjanto, biaya dana dari penerbitan surat valas diestimasi mencapai 8%. Jumlah tersebut sudah mencakup biaya lindung nilai atau hedging. Harjanto mengatakan, selain membuat sumber dana perseroan beragam, pendanaan dari luar negeri juga diharapkan membuat reputasi perseroan dikenal oleh kalangan investor luar negeri.
Di sisi lain, MTF telah memulai penawaran umum Obligasi Berkelanjutan III Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2017 senilai Rp850 miliar. MTF menawarkan seri A senilai Rp610 miliar dengan tingkat bunga 8,5% dan bertenor tiga tahun. MTF juga menawarkan seri B sebesar Rp240 miliar dengan tingkat bunga 8,85% bertenor lima tahun.
Sementara itu, jumlah obligasi MTF yang bakal jatuh tempo tahun ini mencapai Rp500 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014 sebesar Rp425 miliar dan sisanya merupakan jatuh tempo untuk OBL Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013 Seri B.
Secara umum, sepanjang 2017 MTF menargetkan pembiayaan baru sebesar Rp20 triliun. Hingga 16 Mei 2017, realisasi target telah mencapai 32%. Guna menggenjot ekspansi, tahun ini MTF bakal menambah lima kantor cabang baru dan tiga di antaranya di Kawasan Timur Indonesia yakni Ambon, Sorong, dan Jayapura.
Dia menuturkan, Kawasan Timur Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan seiring tren pertumbuhan ekonomi yang tinggi di wilayah tersebut.
Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi pada kuartal I/2017 mencapai 6,87 % dan menjadi yang tertinggi dibandingkan kawasan lainnya. Secara khusus, ekspansi pembiayaan baru MTF di Sulawesi telah mencapai Rp516 miliar atau 8% dari total pembiayaan MTF per 16 Mei 2017.