Bisnis.com, KENDARI--Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Tenggara kesulitan mendistribusi daging beku impor di daerah itu.
Kepala Divisi Regional Bulog Sultra, Laode Amijaya Kamaludin di Kendari, Kamis, mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum memiliki mesin pendingin atau freezer untuk menyimpan daging beku.
"Upaya distribusi daging beku yang hendak dilakukan pemerintah terhambat oleh belum siapnya infrastruktur di tingkat daerah. Hingga saat ini kami belum memiliki mesin pendingin atau freezer untuk penyimpanan daging beku," katanya.
Ia mengaku, sebanyak 10 ton daging beku rencananya dikirim pemerintah pusat untuk Provinsi Sultra.
"Namun rencana ini, belum bisa direalisasikan, salah satunya karena tidak adanya alat penyimpanan," ujarnya.
Permintaan daging beku bisa dilakukan setiap saat dengan mengirim surat pada kantor pusat.
"Pasokan daging beku akan langsung dikirim, jika tempat penyimpanan sudah tersedia," katanya.
Menurut dia, tempat penyimpanan daging beku dianggap perlu karena diprediksi pasokan daging yang dikirim pemerintah pusat tidak akan langsung habis.
"Daging beku itu adalah daging kerbau impor dari India. Harga jualnya Rp80 ribu per kilogram," katanya.