Bisnis.com, MAKASSAR - Tren pengiriman kargo udara untuk komoditas agribisnis regional timur yang mencatatkan pertumbuhan cukup agresif bakal menjadi katalis postif bagi bisnis kargo Garuda Indonesia di wilayah ini.
Direktur Kargo Garuda Indonesia Sigit Muhartono mengemukakan wilayah timur yang mencakup Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Papua diproyeksikan mampu memberikan kontribusi hingga 12% terhadap struktur pendapatan perseroan untuk lini bisnis logistik kargo secara nasional pada tahun ini. Secara nilai, estimasi itu ekuivalen sekitar US$35 juta.
Menurutnya, proyeksi tersebut diklaim mulai terlihat pada pada tiga bulan pertama tahun ini untuk regional timur, di mana performa lini kargo perseroan telah mencatatkan pertumbuhan hingga 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Untuk di timur ini, kami sasarnya komoditas agribisnis berbasis ekspor dari perikanan maupun pertanian. Secara kumulatif, regional ini kami estimasikan bisa berkontribusi hingga 12% dari total target pendapatan kargo kami secara nasional pada tahun ini US$289 juta," katanya di Makassar, Jumat (21/4/2017).
Selain pengiriman kargo yang bersumber dari komoditas agribisnis berbasis ekspor, lanjutnya, tingkat keterisian kargo perseroan diharapkan pula bersumber dari pengiriman barang dari segmen jual beli berbasis daring atau e-commerce.
Adapun secara nasional, perseroan menargetkan pendapatan dari lini kargo pada tahun ini meningkat sekitar 26% dari perolehan tahun lalu yang berada pada angka US$228 juta dengan kontribusi terhadap total pendapatan maskapai sekitar 10%.
Pada tahun lalu, kontribusi regional Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Papua terhadapa pendapatan kargo perseroan sebesar US$26,3 juta dengan persentase 11,5%, yang mana Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi hub untuk pengiriman kargo Garuda din timur.
Sigit menguraikan, pihaknya juga telah merealisasikan pembukaan outlet Cargo Service Center (CSC) di Makassar untuk mendukung penetrasi bisnis di wilayah timur terkhusus di Makassr sebagai pusat konsolidasi kargo di reginal timur.
"Outlet di Makassar juga akan lebih memudahkan pengguna jasa, tanpa harus ke Bandara Sultan Hasanuddin untuk pengiriman logistik. Skema pelayanan di Makassar juga baru diterapkan, dan kedepannya bisa menjadi percontohan untuk kemdian di implementasikan pada regional lain," katanya.
Sentot Mujiono, VP Sulawesi Kalimantan Maluku Papua Region Garuda Indonesia, mengatakan pembukaan outlet kargo di Makassar bisa memberikan efek postif bagi perekonomian di daerah ini terkhusus bagi sektor yang memanfaatkan layanan logistik dalam meningkatkan daya saing dan kecepatan pengiriman komoditas.
"Apalagi Sulsel juga menjadi sentra komoditas agrbisnis di Tanah Air, sehingga penyediaan layanan CSC ini akan membantu stakholder penmgiriman ekspor yang aman agar kualitas tetap terjaga hingga sampai di destinasi," katanya.