Bisnis.com, MANADO -- Sejumlah investor asal Malaysia menyatakan minat untuk membenamkan modal di sektor wisata halal di Maluku Utara. Kondisi alam Maluku Utara yang dinilai masih alami disebut menjadi daya tarik utama.
Ketua Bahagian Internasional Dewan Perdagangan Melayu Putrajaya Malaysia, Datuk Jamal Asyahidan mengatakan Maluku Utara bisa menjadi destinasi wisata halal di Indonesia karena posisinya cukup strategis karena bisa dijangkau dari Filipina, Malaysia, Brunei. Empat negara tersebut menurut Jamal diharapkan bisa berkongsi untuk mengembangkan wisata halal.
"Kita ingin mengembangkan pasar terutama di Asia Tenggara. Maluku Utara itu masih natural dan banyak potensi yang bisa dikembangkan. Wisata halal akan sangat cocok terlebih mayoritas penduduknya Muslim," papar Jamal dalam keterangan tertulis kepada Bisnis.com, Senin (17/4/2017).
Jamal mengimbuhkan, pihaknya membawa lima perwakilan dalam ajang The 1st North Maluku International Business Forum 2017 di Ternate guna menjajaki peluang bisnis di Maluku Utara. Beberapa destinasi wisata Maluku Utara yang dinilai berpotensi untuk digarap antara lain Pulau Widi dan Kepualauan Morotai.
Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba, mengatakan pemerintah daerah siap mengakomodasi niat investor untuk mengembangkan sektor pariwisata di wilayah tersebut, terutama Pulau Widi. Dia mengimbuhkan, potensi wisata di Halmahera Selatan perlu terus diperkenalkan ke khalayak baik di domestik mapun mancanegara. "Perekonomian masyarakat Halsel bisa dikembangkan lewat pariwisata," tukasnya.
Di lain pihak, Bank Indonesia menilai ekonomi provinsi Tanah Seribu Pulau bisa terus menanjak berkat sokongan sektor pariwisata. Laporan Kajian Ekonomi Regional yang diterbitkan BI menyebut, invetasi di sektor pariwisata tercatat dalam tren meningkat. Investasi tersebut mencakup pembangunan di Pulau Morotai, Pulau Widi, dan rencana pembukaan beberapa rute penerbangan baru.
Geliat industri pariwisata di Malukut Utara diestimasi bakal mendongkrak sejumlah sektor lain, antara lain transportasi dan akomodasi. Sepanjang 2016, dua sektor tersebut masing-masing tumbuh 8.86% dan 12,27%. Adapun, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada 2016 mencapai 5,77% dan diestimasi tumbuh di kisaran 5,78% - 6,28% pada tahun ini.