Bisnis.com, MAKASSAR - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memberikan edukasi kepada para Key Opinion Leader (KOL) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) agar sosialisasi yang dilakukan terkait fungsi dan tugas LPS tersampaikan secara tepat ke masyarakat, utamanya kaum gen z.
Langkah tersebut seiring dengan upaya LPS yang terus melakukan pemahaman bahwa menabung di bank saat ini aman, di mana uang nasabah telah dijamin oleh regulator.
Para KOL dianggap cukup dekat ke anak-anak muda karena interaksi terhadap dunia media sosial yang masif. Melalui workshop yang diadakan, diharapkan para KOL bisa mengedukasi gen z secara tepat.
Sekretaris Lembaga LPS Jimmy Ardianto mengatakan tujuan giat ini agar para KOL tahu lebih detail mengenai LPS. Supaya ketika mereka membuat konten, pesan yang disampaikan bisa terjabarkan secara benar dan utuh.
Jika isi konten sudah berkesesuaian dengan tugas maupun fungsi LPS, maka harapannya para anak muda maupun fresh jobber, tidak ragu lagi menyimpan tabungannya di bank.
"Tingkat awareness masyarakat Indonesia timur terhadap kebiasaan menabung di bank sudah meningkat seiring hadirnya kantor perwakilan LPS di Makassar. Edukasi ini supaya pesan yang disampaikan KOL bisa lebih tepat sasaran lagi," papar Jimmy pada acara LPS KOL Workshop di Makassar, Sabtu (5/7/2025).
Baca Juga
Kepala Kantor Perwakilan LPS III Makassar Fuad Zaen mengungkapkan peran KOL akan sangat penting dalam upaya memberikan edukasi ke masyarakat mengenai program penjaminan simpanan.
Para anak muda saat ini sudah harus paham, apabila ada bank yang bangkrut atau mengalami likuidasi, maka uang tabungan nasabah di bank tersebut telah dijamin aman dan akan dikembalikan utuh ke nasabah.
Fuad menjelaskan, syarat penjaminan simpanan LPS tentunya harus memenuhi kriteria 3T, yaitu tercatat dalam pembukuan bank, tingkat bunga simpanan yang diterima tidak melebihi tingkat bunga penjaminan, dan tidak diindikasi melakukan perbuatan melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian bank.
Tingkat bunga penjaminan LPS sendiri bervariasi, yaitu tabungan rupiah di bank umum sebesar 4%, valas di bank umum sebesar 2,25%, dan di Bank Perekonomian Rakyat (BPR) sebesar 6,5%.
Selain itu nominal simpanan yang dijamin paling tinggi sebanyak Rp2 miliar per nasabah per bank.
"Kami harap masyarakat semakin sadar bahwa menabung di bank itu aman dan menabung di luar perbankan justru tidak aman. Jadi yang tadinya menabungnya di bawah bantal, di rumah, ayo simpan saja di bank karena aman di jamin LPS. Informasi inilah yang mesti kami gencarkan, salah satunya melalui KOL," jelas Fuad.
Salah satu KOL ternama asal Makassar, Tumming dan Abu turut berbagi pengalaman supaya sosialisasi yang dilakukan tepat sasaran.
Bagi mereka ajakan mengenai menabung di bank merupakan sarana edukasi yang baik untuk masyarakat.
Oleh sebab itu, para KOL harus selalu memiliki mental kreator dengan mengasah kreativitas dalam hal menyajikan konten yang sesuai dengan keinginan audience. Tujuannya supaya pesan yang disajikan memiliki makna yang kuat namun tetap menarik bagi semua kalangan.
"Konten yang biasa kami sajikan itu harus dimodifikasi supaya ada ciri khas. Setelah itu konsisten. Jadi pesan seperti edukasi keuangan, utamanya ke gen z, bisa makin diterima," tuturnya.