Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alpukat Lokal Sulsel Dipopulerkan Kembali, Disiapkan Jadi Komoditas Unggul

Alpukat lokal Sulsel dikawinkan dengan varietas unggul agar jadi komoditas unggulan.
Panen alpukat lokal Sulsel di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulsel./Bisnis-Nugroho Nafika Kassa.
Panen alpukat lokal Sulsel di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulsel./Bisnis-Nugroho Nafika Kassa.

Bisnis.com, MAKASSAR - Buah alpukat varietas lokal asal Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang sempat tenar pada rentang tahun 1970 - 1990, mulai dikembangkan kembali untuk menjadi salah satu komoditas unggulan di provinsi ini. 

Yayasan Hadji Kalla sebagai inisiator program, bersama pemerintah setempat akan berusaha mempopulerkan kembali pamor varietas asli Sulsel ini dengan mencoba mengawinkannya bersama varietas unggul, sehingga bisa menghasilkan alpukat yang lebih baik dan berukuran lebih besar.

Program Manager Community Development Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla, Erny Rachmi Nurdin mengatakan alpukat lokal ini sempat menjadi simbol kemakmuran petani Tombolo Pao, utamanya pada sekitar 1990an saat lokasi ini dibuka sebagai salah satu daerah wisata. 

Para wisatawan yang datang pasti menyempatkan membeli buah ini untuk dijadikan oleh-oleh khas. Belum lagi ada beberapa pihak yang berhasil menjualnya sampai ke beberapa daerah lain.

Namun kualitasnya yang mulai menurun membuat alpukat Tombolo Pao meredup ketenarannya. Dirasa tidak lagi menguntungkan, para petani pun mulai meninggalkan tanaman ini dan beralih ke sayur-sayuran. Hasilnya produksi alpukat lokal di Sulsel juga kian menurun.

"Kami dapatkan data produksi alpukat Tombolo Pao menurun, karena kualitas benih terus menurun akibat para petani yang kurang mendapat pendampingan cara memberdayakan yang baik. Makanya kami inisiasi ini supaya alpukat ini bisa tenar lagi, produksi meningkat, dan memberi keuntungan bagi petani," ungkapnya kepada wartawan, Minggu (17/11/2024).

Pada 2021, LAZ Hadji Kalla mulai membagikan 1.000 benih alpukat lokal yang telah dikawinkan dengan varietas unggul seperti Kalibening dan Wina Bandungan. Benih tersebut dibagikan ke para petani di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa untuk lahan seluas 6,8 hektare.

Dari total 1.000 benih, ada sebanyak 70% atau 700 pohon berhasil tumbuh, dan hingga November 2024 sebanyak 162 pohon telah panen. Tiap pohon menghasilkan 50 - 60 buah, lebih banyak dibanding dengan jenis pohon sebelumnya yang hanya menghasilkan 20 - 45 buah per pohon.

"Karena varietas lokal tidak produktif lagi, kita kawinkan dengan varietas unggul, hasilnya per tiga tahunan pohon ini bisa berbuah lebih banyak 20% dari sebelumnya. Buahnya pun lebih besar bisa mencapai 1,7 kilogram per buah. Tentu alpukat ini bisa jadi komoditas unggulannya Sulsel di masa depan, jadi harus kita kembangkan sama-sama," jelas Erny.

Kepala Desa Tonasa, Anwar Jama mengisahkan alpukat ini dulunya dibawa oleh orang-orang Belanda dan ditanam khusus di desanya pada ketinggian 800 - 1.500 mdpl. Sempat populer hingga tahun 1990an, namun akhirnya banyak yang mati akibat menurunnya kualitas buah.

Hadirnya program pendampingan untuk para petani alpukat di desanya pun membuatnya optimis jika komoditas asli wilayahnya ini bisa populer kembali. Maka dari itu dirinya akan terus memperluas penyebaran bibit hingga satu desa penuh dengan pohon ini.

Tahun depan pihaknya berencana menganggarkan pengadaan bibit alpukat hingga 500 - 1.000 pohon karena potensi pasarnya yang dirasa masih sangat besar. Selain itu, Anwar juga berharap desanya bukan lagi hanya dikenal sebagai penghasil alpukat, tapi penyuplai bibit alpukat se-Sulsel.

“Selama delapan bulan terakhir, para petani berhasil menjual lebih dari 1.200 benih alpukat dengan harga jual senilai 50 ribu rupiah per benih, ini menjadi bukti nyata program ini berhasil meningkatkan kesejahteraan petani dan memberdayakan mereka secara ekonomi,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper