Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) memperkenalkan dua aplikasi pertanian yang bernama Sistem Evaluasi Alsintan Berbasis Teknologi (Sejati) dan Sistem Informasi Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura (Sisebar).
Aplikasi ini diharapkan bisa memudahkan para petani dalam mengakses informasi distribusi dan optimalisasi bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta mempercepat layanan sertifikasi benih kepada para produsen benih.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Provinsi Sulsel Imran Jauzi menjelaskan, Sejati adalah platform digital yang dirancang untuk memodernisasi cara petani memantau dan mengevaluasi penggunaan alsintan di Sulsel. Melalui teknologi ini pengumpulan data menjadi lebih cepat, akurat, dan transparan.
Sistem ini memberikan manfaat yang signifikan bagi semua pihak. Untuk unit kerja dapat memantau kinerja alsintan secara real-time, menghemat waktu, dan mengurangi potensi kesalahan. Untuk para penyedia jasa alsintan, petani, dan mitra lainnya, dapat mengakses informasi yang lebih akurat dan terpercaya, mendorong kolaborasi yang lebih baik. Sehingga setiap proses menjadi lebih terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya, Sisebar bisa bermanfaat untuk produsen benih dalam proses permohonan sertifikasi benih tanaman. Produsen benih juga dapat melacak status permohonan mereka, meningkatkan pelayanan yang lebih transparan, efektif, efisien, dan akuntabel.
"Para pemohon dapat mencetak berkas verifikasi langsung di daerah mereka tanpa harus datang ke kantor UPT Balai Sertifikasi, menghemat waktu dan tenaga yang berharga," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (26/9/2024).
Baca Juga
Imran menambahkan, sebelum ada aplikasi ini, proses monitoring serta pengajuan bantuan alsintan dilakukan secara manual, di mana para kelompok tani di daerah harus langsung datang membawa pengajuannya. Selain itu sulitnya para kelompok tani mengakses informasi terkait alsintan, seperti posisi dan keberadaan alsintan sulit dilacak, sehingga menghambat efisiensi penggunaannya.
Persoalan lainnya di UPT Balai Sertifikasi Mutu Benih, proses permohonan sertifikasi benih tanaman, para produsen benih harus mengirimkan permohonan secara konvensional juga menyebabkan hambatan waktu dan biaya pengiriman yang tidak efisien.
Mereka juga kesulitan untuk melacak status permohonan, juga para pemohon harus datang langsung ke kantor UPT untuk mencetak berkas verifikasi, hal ini dianggap menghabiskan waktu dan tenaga yang berharga.
"Maka dari itu Sejati merupakan jawaban dari persoalan distribusi dan optimalisasi bantuan alsintan selama ini, sedangkan, aplikasi Sisebar memberi manfaat untuk percepatan layanan sertifikasi benih, sehingga kebutuhan masyarakat akan benih-benih bermutu dapat terpenuhi tepat waktu," tuturnya.