Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sambut Musim Tanam, Sulsel Atur Strategi Pacu Produksi Pertanian

Pemprov Sulsel tengah bersiap menyambut musim tanam mulai Oktober 2024 - Maret 2025.
Petani mengolah sawah./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Petani mengolah sawah./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah bersiap menyambut musim tanam yang diproyeksi berlangsung mulai Oktober 2024 - Maret 2025. Persiapan ini dilakukan agar bisa memacu produksi hingga memenuhi cadangan pangan tahun depan.

Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan pihaknya kini sedang melakukan persiapan dengan mulai membagikan bibit kepada para petani, sekaligus akan segera dibarengi pembagian alat dan mesin pertanian atau alsintan secara bertahap.

Selain itu pemerintah provinsi juga akan sedini mungkin berusaha menyiapkan kebutuhan pupuk hingga pembasmi hama kepada para petani, utamanya di sentra-sentra pertanian.

"Kita ini provinsi lumbung pangan, jadi perlu kita siapkan musim tanam yang bisa mendukung musim panen. Kita mulai persiapkan benihnya, pupuknya, bibitnya, alsintannya, serta obat-obatan untuk membasmi hama, karena kita harus cepat," paparnya kepada wartawan, Kamis (26/9/2024).

Beberapa komoditas yang kemungkinan akan diprioritaskan pemerintah provinsi dalam persiapan ini antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, dan tomat. Semua komoditas ini merupakan produk unggulan Sulsel yang memiliki banyak permintaan bahkan rentan mempengaruhi inflasi.

Apalagi kebutuhan untuk memasok bahan pangan ke Kalimantan, utamanya sejak adanya proyek Ibu Kota Negara (IKN) terus meningkat, seperti komoditas pisang, beras, daging, dan sayur-sayuran.

Lebih jauh, Zudan mengungkapkan jika persiapan musim tanam mulai dilakukan saat ini karena diperkirakan hujan di sebagian wilayah Sulsel sudah mulai turun pada Oktober 2024 hingga Maret 2025. Hujan ini sangat dibutuhkan petani karena sebagian besar sawah di wilayah ini merupakan tadah hujan.

"Setengah sawah kita saja kan itu sawah tadah hujan, jadi sangat butuh hujan, makanya sekarang kita persiapkan sebaik mungkin supaya produksi kita tahun depan tetap bagus. Kalau untuk saat ini kemarau kan kita masih upayakan menggunakan pompanisasi," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper