Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah mendorong Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) atau PT Sulawesi Citra Indonesia (SCI) Perseroda Sulsel untuk melakukan optimalisasi aset agar bisa berkontribusi besar dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman menyarankan agar perusahaan ini bisa memanfaatkan beberapa aset daerah yang dipisahkan yang menjadi penyertaan modal di Perseroda.
Begitu juga dengan potensi penyewaan lahan di kawasan Centre Point of Indonesia (CPI), utamanya di sekitar Rumah Sakit Kemenkes Makassar yang belum lama ini diresmikan Presiden Jokowi, untuk kiranya bisa dimanfaatkan menjadi lahan parkir.
"Aset-aset Pemprov seperti lahan di CPI kita harapkan bisa dioptimalkan pengelolaannya oleh PT SCI untuk menambah PAD. SCI ini kan perusahaan daerah, BUMD, jadi kami sangat berharap bisa berkontribusi sebagai salah satu sumber pendapatan pemerintah provinsi," katanya melalui keterangan resmi, Selasa (10/9/2024).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pengembangan Usaha dan Operasional PT SCI Perseroda Sulsel Aerin Nizar mengatakan pihaknya siap melakukan optimalisasi, namun baginya perjanjian yang ada antara Pemprov Sulsel dan Perseroda saat ini perlu di adendum.
Pasalnya, beberapa aset yang masuk jadi penyertaan modal perusahaan di SCI ternyata belakangan diketahui ada yang sudah dikuasai oleh beberapa pihak. Untuk itu, Perseroda akan melakukan pengamanan aset-aset tersebut terlebih dahulu.
Baca Juga
"Kami meminta adendum atas penyertaan modal yang terjadi selama ini. Dimana dari penyertaan modal itu dinilai Rp1 triliun, yang terdiri dari beberapa aset. Tapi, dari beberapa aset tersebut, ada yang masih dikuasai oleh pihak lain, ada juga yang belum jelas atas hak kepemilikannya," jelasnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Provinsi Sulsel telah merilis capaian PAD Sulsel sepanjang Januari - Juli 2024 telah terkumpul Rp5,16 triliun, turun 8,49% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini terjadi karena tiga komponen utama penerimaan yang terdiri dari pajak daerah, lain-lain PAD yang sah, dan kekayaan daerah dipisahkan terdata mengalami kontraksi. Hanya retribusi daerah yang mengalami pertumbuhan.