Bisnis.com, MAKASSAR - Aliran uang kartal Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulsel pada Januari-November 2023 tercatat menunjukkan net inflow sebesar Rp6,88 triliun, di mana aliran uang masuk di khazanah atau ruang penyimpanan uang KPwBI Sulsel lebih tinggi dibandingkan aliran uang keluar.
Direktur KPwBI Sulsel M. Firdauz Muttaqin merinci, aliran uang masuk (inflow) di Sulsel selama periode tersebut tercatat sebesar Rp22,07 triliun, sementara aliran uang keluar (outflow) dari Bank Indonesia sebesar Rp15,09 triliun.
Aliran uang masuk paling besar terjadi pada Januari 2023 sebesar Rp4,51 triliun, namun angkanya terus mengalami penurunan hingga Maret 2023 yang hanya Rp1,42 triliun. Meskipun begitu, aliran masuk kembali membaik pada April 2023 yang mengalami kenaikan mencapai Rp1,81 triliun, dan data terakhir pada November 2023 tercatat sebesar Rp1,44 triliun.
"Sementara untuk aliran uang keluar paling banyak itu pada April 2023 sebesar Rp4,1 triliun, tapi terus mengecil hingga pada November 2023 tercatat sebesar Rp1,95 triliun," paparnya, Senin (11/12/2023).
Firdauz menambahkan, pihaknya juga senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan uang rupiah untuk masyarakat dengan beberapa strategi seperti berkoordinasi dengan perbankan dan PJPUR untuk menjaga ketersediaan uang di ATM dengan kualitas baik dan optimal melalui perencanaan pengisian uang yang akurat. Serta peningkatan layanan dengan menyediakan layanan penukaran uang kepada masyarakat di loket perbankan sehingga masyarakat mudah untuk memperoleh pecahan uang.
KPwBI juga senantiasa menajaga ketersediaan uang Rupiah yang terdapat pada khazanah kas titipan di empat lokasi kastip yaitu Kabupaten Bulukumba, Bone, Kota Palopo dan Parepare.
Baca Juga
"Kami juga selalu melakukan layanan pemenuhan kebutuhan uang kepada perbankan dengan mengutamakan kondisi Uang Layak Edar (ULE)," tuturnya.