Bisnis.com, MAKASSAR - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin tiba di Makassar pada Rabu (6/9/2023) dan langsung mengumumkan delapan poin prioritas yang akan dikerjakannya selama menjabat.
Pertama, memastikan Pemilu Legislatif serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada 14 Februari 2024 mendatang berjalan dengan baik dengan kesiapan para penyelenggara seperti KPU, Bawaslu dan instansi terkait lainnya yang mendukung. Seperti kesiapan dari sisi SDM-nya dan alat serta anggarannya.
Selain itu dia juga akan melakukan konsolidasi dengan mitra kerja, yakni DPRD Sulsel sebagai upaya menyelaraskan program pemerintahan selama menjabat.
"Saya mau sowan ke mitra kerja hari ini DPRD Sulsel, karena penyelenggaraan pemerintahan daerah itu adalah gubernur dan DPRD tentunya," ungkapnya di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (6/9/2023).
Kedua adalah memastikan kesiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 dengan mempersiapkan anggarannya, karena tahapannya dimulai pada tahun ini. Ketiga, adalah pengendalian inflasi dengan memastikan 21 kebutuhan pokok tersedia di masyarakat.
"Ini menjadi tantangan tersendiri karena di Sulsel kan ada wilayah kepulauan dan infrastrukturnya cukup menantang. Tidak semua daerah sumber daya alamnya bisa menghasilkan sayur-sayuran seperti tomat, cabai, bawang, dan bahan-bahan pokok yang mempengaruhi tingkat inflasi daerah. Makanya penanganan inflasi harus dipastikan berjalan dengan baik," terangnya.
Baca Juga
Selanjutnya ketiga adalah soal stunting. Bahtiar menegaskan harus memastikan anggarannya ada dan dikerjakan serta terkelola dengan baik. Dia akan melakukan deteksi dini kepada penduduk Sulsel yang saat ini tengah hamil.
Keempat, dia akan memantau perkembangan kasus gizi buruk di Sulsel dengan aplikasi yang tersedia. Sulsel yang merupakan daerah cukup kaya dianggapnya tidak boleh ada seorangpun yang menderita busung lapar.
Kelima dan keenam adalah penanganan kemiskinan ekstrem dan ketahanan pangan, dan ketujuh adalah penanganan dampak El Nino, yang akan sangat berpengaruh pada ketahanan pangan.
"Jangan sampai terjadi kekeringan di masyarakat akibat dampak El Nino, apalagi untuk menanam. Kalau dari atas tentunya kita harus rekayasa alam. Kalau memang El Nino ini berkepanjangan harus dilakukan rekayasa cuaca," bebernya.
Terakhir adalah stabilitas daerah, yang berkaitan erat dengan politik dan keamanan. "Hal-hal lain akan kita bicarakan selanjutnya," pungkasnya.