Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melepas ekspor 36 komoditas unggulan senilai Rp1,43 triliun ke 34 negara di Pelabuhan Peti Kemas Makassar pada Minggu (6/7/2023).
Berat total komoditas yang diekspor mencapai 49.960 ton, dengan beberapa komoditas terbanyak antara lain nikel, rumput laut, furnitur, porang, karagenan, dan coklat cair.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan ekspor kali ini melibatkan 82 eksportir yang masing-masing telah memiliki pasar di beberapa negara.
Tujuan negara terbanyak untuk semua komoditas tersebut antara lain ke China, Vietnam, Jepang, dan Australia.
Adapun pelepasan kali ini diwakili oleh 8 pelaku usaha, yaitu PT. Huady Nickel Alloy Indonesia (Produk Fero Nickel) tujuan China; CV. Adi Tirta (Produk Rumput Laut) tujuan China; Koperasi Kospermindo (Produk Rumput Laut) tujuan Vietnam; PT. Maruki Internasional Indonesia (Produk Butsudan/Furnitur) tujuan Jepang; PT. Rahmat Bahri Indonesia (Produk Rumput laut) tujuan China; PT. Gusti Aroma Atsiri Celebes (Produk Porang Chip) tujuan China; PT. Biota Laut Ganggang (Produk Carragenan) tujuan China; PT. Mars Symbioscience Indonesia (Produk Cocoa Liquor) tujuan Australia.
"Kali ini kita melepas produk unggulan kita senilai Rp1,43 triliun ke pasar global, kita apresiasi beberapa eksportir karena telah membantu memasarkan sumber daya kita sampai mancanegara. Sektor perdagangan ini kalau lancar bisa meningkatkan perekonomian, menjaga stabilitas, bahkan membuka lapangan pekerjaan," papar Andi Sudirman.
Baca Juga
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Ahmadi Akil menambahkan, beberapa komoditas telah menjadi langganan ekspor sebelumnya, misalnya saja porang dari Bulukumba yang rutin dikirim ke China.
Selain itu juga ada nikel yang selama ini menjadi komoditas penopang perekonomian Sulsel.
"Untuk porang sudah diekspor ke China, dan ini sudah raw material dari Bulukumba. Sementara nikel sebagai komoditi andalan sangat dibutuhkan di pasar global dan mendongkrak perekonomian Sulawesi Selatan dalam beberapa tahun terakhir," ungkapnya.
Adapun saat ini Sulsel telah mengekspor lebih 250 komoditas dan produk andalan yang meliputi perikanan, pertanian, produk industri dan produk tambang.
Berdasarkan data Badan Pusat Staristik (BPS), nilai ekspor wilayah ini pada Semester I/2023 mencapai US$1,12 miliar, tumbuh 17,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$954,46 juta.
Nikel menjadi komoditas pendorong ekspor paling besar dengan mencatatkan nilai US$658,97 juta dan mengalami pertumbuhan sebesar 16,73 dibanding pada Semester I/2022.
Selain nikel, komoditas penumbang ekspor paling besar lainnya yaitu besi dan baja sebesar US$186,72 juta dan biji-bijian berminyak sebesar US$113,79 juta.