Bisnis.com, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi tahunan 2,24% (year on year/yoy) pada Juni 2025.
Hampir semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga, kecuali kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,52%.
Kepala BPS Provinsi Sulsel Aryanto mengatakan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami kenaikan paling tinggi sebesar 10,49%. Komoditas yang menyumbang andil inflasi tertinggi di kelompok ini adalah emas perhiasan.
"Emas perhiasan menjadi komoditas yang paling mempengaruhi inflasi tahunan Sulsel. Dalam setahun terakhir, komoditas ini mengalami kenaikan harga hingga 45,57%," ungkapnya melalui konferensi pers di Makassar, Selasa (1/7/2025).
Kelompok lainnya yang menyumbang inflasi tertinggi berturut-turut adalah penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 3,1%; makanan, minuman dan tembakau naik 2,48%; kesehatan naik 2,17%; pakaian dan alas kaki naik 1,87%; rekreasi, olahraga, dan budaya naik 1,64%.
Kemudian kelompok pendidikan naik 1,26%; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,98%; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,75%; serta kelompok transportasi naik 0,51%.
Baca Juga
Selain emas perhiasan, komoditas yang paling tinggi menyumbang inflasi tahunan Sulsel pada Juni 2025 adalah beras, ikan bandeng, sigaret kretek mesin (SKM), minyak goreng, ikan cakalang, kopi bubuk, upah asisten rumah tangga, ikan layang, dan sepeda motor.
"Semua kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulsel alami inflasi tahunan, Sidrap tertinggi sebesar 3,01%. Kemudian Parepare dan Luwu Timur inflasi 2,96%; Bulukumba 2,55%; Makassar 2,16%; Wajo 2,14%; Watampone 1,64%; dan Palopo 1,38%," jelas Aryanto.
Sementara secara bulanan, Sulsel mengalami deflasi sebesar 0,06% (month to month/mtm) pada Juni 2025.
Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi bulanan Sulsel antara lain cabai rawit, cabai merah, ikan layang, tarif kendaraan roda 2 online, ikan bandeng, telur ayam ras, daging ayam ras, ikan cakalang, angkutan udara, bawang putih, ikan teri, bensin, sabun detergen bubuk, sawi hijau, dan cumi-cumi.