Bisnis.com, MAKASSAR — Progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palu-3 berkapasitas 2x50 MW telah mencapai 79,97 persen dan berhasil melewati tahap backfeeding. PLTU ini nantinya akan memperkuat sistem kelistrikan Sulawesi Tengah (Sulteng) pada akhir 2024 mendatang.
Backfeeding sendiri merupakan salah satu milestone atau tahapan dalam proses pembangunan pembangkit, di mana pembangkit menerima daya listrik dari sistem yang ada untuk melaksanakan serangkaian pengujian (commissioning) sebelum siap dioperasikan.
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulteng Effendi Kurnianto mengatakan, pembangunan pembangkit yang terletak di Desa Lero Tatari, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulteng ini berhasil menerima daya listrik dari sistem 20kV yang ditingkatkan melalui trafo step up menjadi 150kV guna melaksanakan pengujian peralatan.
“Dengan masuknya 20kV ini maka peralatan-peralatan sudah bisa dilakukan pengujian, selanjutnya ke depan diperlukan tegangan yang lebih besar yakni 150kV untuk menguji peralatan lain,” pungkas Effendi, Senin (31/7/2023).
Dia melanjutkan, walau menggunakan sistem kelistrikan 20kV pekerjaan di lapangan tidak akan mempengaruhi pelayanan kepada pelanggan karena cadangan dan daya mampu sistem kelistrikan telah sesuai dengan SOP yang ada.
Direncanakan pengoperasian pembangkit secara komersial dapat tercapai pada pertengahan 2024 untuk unit 1 dan akhir 2024 untuk unit 2.
Baca Juga
"Sehingga diharapkan pembangkit ini dapat memberikan manfaat guna meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Sulawesi Tengah,” tutur General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Defiar Anis.
Anis menambahkan bahwa saat ini PLN tengah membangun jaringan 150kV untuk mengevakuasi daya dari PLTU Palu-3 ke Kota Palu melalui jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV PLTU Palu-3 Incomer–Tawaeli–Talise.