Bisnis.com, MAKASSAR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini tengah melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga Kamis (9/3/2023) mendatang. Upaya ini diharapkan dapat mencegah potensi hujan intensitas tinggi yang bisa menimbulkan bencana hidrometeorologi.
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Rustian mengatakan pada hari pertama pelaksanaan TMC, Senin kemarin, pihaknya telah melakukan penerbangan sebanyak 2 sorti dengan menghabiskan bahan semai NaCl sebanyak 1.600 kg.
"TMC berlangsung pada ketinggian 10.000 feet, dengan target awan yang akan masuk wilayah Sulsel di Selat Makasar, sehingga awan tersebut akan menjadi hujan di laut sebelum masuk wilayah daratan," ungkapnya, Selasa (7/3/2023).
Dia menambahkan, TMC di wilayah Sulsel dilakukan sebagai tindak lanjut atas permintaan Pemerintah Provinsi Sulsel. Apalagi daerah ini telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi basah mulai 3 Maret 2023 hingga 1 April 2023.
Penetapan status siaga darurat tersebut diketahui menindaklanjuti atas prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah ini. Di mana pihaknya mengidentifikasi adanya potensi curah hujan tinggi yang dapat memicu terjadinya banjir, angin kencang maupun tanah longsor.
TMC kali ini sendiri melibatkan beberapa institusi, antara lain BMKG, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), TNI AU, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulsel.
Baca Juga
Sebelumnya Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo mengatakan pihaknya memang telah menyiapkan upaca modifikasi cuaca ini demi mencegah bencana di wilayahnya. Namun selain mengupayakan TMC, dia juga mengatakan akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi terkait kondisi cuaca ke masyarakat, termasuk terus melakukan koordinasi dengan kabupaten/kota.
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan saat ini seperti merelokasi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, memperhatikan pohon-pohon besar yang ada di sekitar pemukiman dan jalan yang kemungkinan rawan tumbang.
"Kita menyarankan agar dalam cuaca ekstrem ini, menghindari dulu hal-hal yang berpotensi terjadinya bencana," tutupnya.