Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Siapkan 1.300 Paket Sembako di Pasar Murah Toraja

Pasar murah kali ini dilaksanakan demi mengendalikan harga kebutuhan pokok di Toraja yang selalu melonjak jelang Natal dan Tahun Baru.
Pedagang cabai rawit melayani pembeli di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/7/2022)./Antara-Arnas Padda
Pedagang cabai rawit melayani pembeli di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/7/2022)./Antara-Arnas Padda

Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyiapkan 1.300 paket sembako dalam gelaran Pasar Murah di Kabupaten Tana Toraja pada Selasa (13/12/2022) besok demi mengendalikan harga kebutuhan pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Akan kami lakukan (pasar murah) di tanggal 13 Desember. Selain mengendalikan harga saat Nataru, juga untuk menekan angka inflasi," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo di Makassar, Senin (12/12/2022).

Ada beberapa jenis sembako yang disiapkan dalam bentuk paket, di antaranya minyak goreng, beras, susu, dan lainnya. Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan beberapa daerah penghasil telur dan cabai untuk membantu menyuplai komoditas tersebut.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disdag Sulsel Aldiana mengatakan timnya sudah menyiapkan 1.300 paket sembako yang dihargai sebesar Rp50.000 per paketnya.

Pihaknya berharap upaya ini untuk mencegah harga sembako melonjak tinggi pasca kenaikan BBM dan momen Nataru kali ini. "Walaupun pasar murah kali ini hanya satu lokasi lantaran keterbatasan anggaran, kita harap mampu mencegah melonjaknya sembako. Karena inflasi Sulsel juga masih relatif aman yakni rerata 5,6 persen," paparnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perdagangan Tana Toraja Sakka Allorerung mengatakan berbagai harga sembako di wilayahnya sudah mulai melonjak walaupun masih stabil. Salah satu contohnya harga bawang merah yang sebelumnya Rp32.000 per-kilogram, naik menjadi Rp35.000 per-kilogram.

Walaupun begitu dia menjelaskan jika kenaikan harga komoditas ini memang kerap terjadi di wilayahnya menjelang Nataru.

"Masyarakat kita yang rata-rata merayakan Nataru membuat daya beli masyarakat meningkat, tapi tidak diiringi adanya stok," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler