Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelolaan Sampah Berbasis Energi Listrik di Makassar Mulai 2023

Pemenang tendernya dipastikan pada April 2023, sementara pengerjaan fisiknya tergantung dari pengurusan kelengkapan dokumen dari pemenang.
Sejumlah truk pengangkut sampah mengantre saat bongkar muatan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/5/2022)./Antara
Sejumlah truk pengangkut sampah mengantre saat bongkar muatan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/5/2022)./Antara

Bisnis.com, MAKASSAR - Pengerjaan Pengelolaan Sampah Berbasis Energi Listrik (PSEL) di Makassar dipastikan bisa dilaksanakan mulai tahun depan. Penetapan pemenang tender proyek tersebut dipastikan sudah bisa dilihat pada April 2023.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aryati Puspasari Abady menjelaskan, setelah penetapan pemenang, masih ada tahapan bagi investor yang ditunjuk untuk melakukan feasibility study atau studi kelayakan dalam memastikan apa saja yang akan lakukan. Kemudian ada proses koordinasi dengan pemerintah pusat, kerja sama dan jaminan pembelian listrik bersama PLN serta tipping fee-nya.

Kebutuhan Biaya Layanan Pengelolaan Sampah (BLPS) juga akan ditinjau. Daerah sudah menggelontorkan anggaran tersendiri, besarannya Rp96,4 milliar pertahun.

"Jadi nanti kelihatan ketika investor mengajukan, berapa yang harus ditutup oleh pemerintah pusat, karena ini kombinasi juga dengan pusat," jelasnya, Rabu (23/11/2022).

Dia melanjutkan untuk pengerjaan fisiknya tergantung dari pengurusan kelengkapan dokumen dari pemenang nantinya. Sebab ada beberapa syarat, seperti dokumen perizinan, AMDAL, pembicaraan dengan PLN, termasuk hasil feasibility study.

Dia juga membeberkan beberapa syarat dalam lelang ini, diantaranya para investor harus memiliki modal yang kuat, kemudian menggunakan teknologi terbaru yang ramah lingkungan, serta sudah memiliki pengalaman dalam mengelola PSEL atau semacamnya minimal 1 proyek.

"Nanti tahapan selanjutnya (presentasi), yang jelas mereka sampaikan semua profil terbaik. Apalagi ini bukan proyek kecil, nilainya bisa sampai Rp3,5 triliun," ujarnya.

Diketahui saat ini sebanyak 36 peserta mengikuti lelang pembangunan proyek ini, terdiri dari 8 negara termasuk Indonesia. Sementara lahannya opsional, apakah menggunakan lahan milik Pemkot yang luasannya 2,3 hektare atau disediakan sendiri oleh investor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler