Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Tabur 30.000 Benih Udang Windu di Pinrang

Penaburan ini sebagai program tabur 30 juta benih udang windu di areal seluas 1.000 hektare di Sulsel.
Ilustrasi benih udang.
Ilustrasi benih udang.

Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menabur 30.000 benih udang windu di Kecamatan Lansirang, Kabupaten Pinrang. Penaburan ini sebagai program tabur 30 juta benih udang windu di areal seluas 1.000 hektare di Sulsel.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel M. Ilyas mengatakan, program penaburan benih udang windu ini akan terus dilakukan secara bergulir. Ditargetkan mulai panen pada November 2022.

Pemerintah Sulsel telah berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan udang windu hasil produksi wilayah ini.

"Inilah salah satu upaya yang sudah kita mulai tahun lalu dan berharap bisa dilanjutkan hingga 2023. Semoga cuaca mendukung dan diupayakan agar penaburan benih dapat dirampungkan awal September 2022," ujar Ilyas, Senin (29/8/2022).

Tahap pertama program 30.000 benih udang windu telah dilakukan di lokasi seluas 1 hektare, tahap selanjutnya akan dilakukan penebaran seluas 5 hektare dengan total sebanyak 150.000 benih udang windu yang telah diserahkan oleh Pemprov Sulsel.

"Semoga apa yang dilakukan sesuai dengan ikhtiar kita dan insya allah akan mendapatkan hasil yang terbaik dengan target 70 persen benih udang windu yang bisa ditabur," harap Ilyas.

Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Daya Saing Produk, Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel Hardi dalam kesempatan yang sama mengatakan, penebaran benih perdana (kick of) pada Kawasan Pandawa 1000 program kebangkitan udang windu dengan benih 30.000 ekor berasal dari hatchery UPT PBAPL Bojoe, yang ditargetkan benih 30 juta ekor.

"Penebaran yang disaksikan masyarakat pembudidaya, pemerintah kelurahan Lanrisang dan Komunitas Pemerhati udang windu dilakukan Kontinyu. Selanjutnya penebaran direncanakan tanggal 30 Agustus sebanyak 1 juta ekor, saat ini realisasi 30.000 ekor, dan diteruskan hingga mencapai 30 juta ekor," tutup Hardi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper